Minggu, 17 Juni 2012





Anarkisme / Anarchy (Yunani : an-archos, tanpa pemerintah-tanpa penguasa) sedangkan definisi 'tanpa peraturan' itu cuman turunan dari kata tanpa-pemerintah itu tadi... turunannya antara lain jadi: tanpa-undang-undang, tanpa-hukum, atau biasa berarti kekacauan sosial, Negara yang unkostitusional. Kita mengetahui tidak satupun dari pengertian diatas yang dapat mewakili secara mutlak. Kaum Anarkis sendiri berpendapat bahwa anarkisme itu adalah " Tidak ada yang menjadi penguasa diatas semua orang - "Nobody being boss over anybody else". Anarkisme sangat mengutamakan perbaikan peningkatan kesempatan individual yang dapat berguna bagi masyarakat. Dengan adanya kebebasan bagi individual itu sendiri akan diberi kesempatan secara sendirinya baik itu akan bertahan hidup, atau akan mati. Dalam tatanan masyarakat yang sehat, tiap individu akan berguna untuk individu yang lainnya begitu pun sebaliknya dan kebebasan memilih akan berkembang diantaranya. Dalam segala aspek sifat kerja sama sangatlah cocok dan sehat, begitu pula halnya dalam tatanan masyarakat. Sebuah bentuk Organisasi dikatakan cocok dan sehat untuk melakukan kerja sama tersebut, sehingga individu-individu yang ada dapat melakukan apa yang mereka inginkan, dan tidak memaksakan organisasi untuk melakukan sesuatu kegiatan yang tidak dikehendaki. Kepemimpinan juga dikatankan cocok, selama kepemimpinan itu bersifat inovatif dimana sangat cocok dengan individu yang lainnya, dan "kepemimpinan" disini bukan sebagai euphemisme dari penguasa. Institusi sosial yang tidak sehat akan selalu ditentang oleh masyarakat, begitupun halnya dengan anarkisme, Kaum anarkis akan selalu menentang segala institusi yang bersifat menekan, seperti contohnya Negara, Militer, Perbudakan, Sistem, Tahanan, Gangster, Bom Nuklir, Uang, Patriarki, Matriarki, Theokrasi, dan Negara. Untuk melakukan perubahan dari sebuah dunia yang berNegara penuh menjadi sebuah dunia tanpa Negara dirasakan sebagai hal yang mustahil, namun ada sebuah alternative dimana dilakukannya sebuah transisi atau pergantian Negara dimana kita tidak khawatir dengan problem problem yang menghadapi kebebasan masyarakat. Dapat kita rasakan bahwa tatanan masyarakat yang kita jalani lebih menekan dari semestinya, jadi marilah kita sedikit lebih bertahan dan menekan tatanan yang ada dan mungkin hal itu dapat menjadikan semuanya lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, bagi seseorang yang mengatakan dirinya sebagai kaum anarkis namun menawarkan sebuah kekuatan luar untuk mempercepat terjadinya perubahan adalah suatu tindakan kriminal. Anda tidak dap at menghancurkan kekuatan yang menekan dengan cara yang sama seperi dengan contoh ; kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Jadi Anarkisme adalah sebuah kekuatan oposisi atau lawan dari para penguasa/penindas dan Negara dalam segala aspek.
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara murni untuk mendapatkan keuntungan dari kelas rendah, secara sempit kaum kapitalis sebagai pemeras dari kaum pekerja. Di semua tatanan masyarakat saat ini, kapitalisme sepertinya sudah menjadi suatu kebutuhan. Dalam mekanisme ini dimana kita telah menjual tenaga kita dengan imbalan uang yang digunakan untuk membeli barang barang dan sesuatu lain yang kita butuhkan, namun dibalik itu semua pembagian terhadap kesejahteraan kita selalu diabaikan karena semua keuntungan selalu berpihak pada kaum kapitalis Kapitalisme saat ini selalu diagung-agungkan. Kapitalisme selalu mewajibkan untuk memproduksi banyak produk dengan mengabaikan kesejahteraan. Kapitalisme gaya barat selalu dikatakan paling baik dan biasanya disebut "Free Market" atau pasar bebas, dengan artian kaum kapitalis "bebas" untuk menguras/mengeksploitasi kita. Situasi ini sama hal nya dengan "Planned Economies" pada negara negara "Communist". Karl Marx menyarankan dan berpendapat bahwa kapitalisme adalah sebuah mekanisme atau mesin yang diatur oleh hukum alam - (itu adalah hal yang salah), Kapitalisme itu sendiri adalah suatu sistem yang bergerak dari bentukan sekelompok orang yang berkompetisi secara tidak sehat satu sama lainnya dengan hak untuk menipu kita. Kapitalisme tidak akan memberikan kesempatan bagi kita untuk berkembang, selain perang, kelaparan, resesi dan penganguran yang tidak berhenti. Hal itu akan terus menerus terjadi selama sistem itu masih ada, kita yang mengalami krisis akan mengalami krisis lagi, jadi satu cara yang paling baik adalah mematikan dan m,enghancurkan sistem kapitalisme itu sendiri.
Biarpun Kapitalisme adalah format besar dalam organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dalam hal produktifitas, Kaum kapitalisme tidak dapat berkembang tanpa adanya sebuah kekuatan lain yang dapat mengontrol dan menekan masyarakat, kekuatan besar itu adalah Negara. Negara berarti sebagian kecil, kaum minoritas yang mengontrol dan mendominasi seluruh masyarakat, begitupun halnya kita, dengan tujuan untuk mengatur sebuah kekuatan dalam masyarakat dan tidak lain tujuan ini hanya sebagai kedok untuk kaum kapitalis itu sendiri. Sebuah Negara menyusuninstitusi-institusi dan badan badan yang tergabung dalam pemerintahan seperti parlemen, pemerintahan daerah, kementrian, layanan sipil, polisi, hukum, pendidikan dan badan agama. Tujuan dibentuknya pemerintahan adalah untuk mengatasi peretentangan kelas, dan untuk mengatur kompetisi antar kaum kapitalis, dan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Dengan adanya pemerintahan sepertinya kaum kapitalis semakin merajalela, mereka merasa diberikan hak untuk menjual dan membeli hak kepemilikan pribadi dengan tidak melihat apapun hak pribadi itu dari mulai tanah, makanan, kesehatan, jenis kelamin, pabrik pabrik, rumah rumah atau yang lainnya yang dapat membuat mereka semakin terlihat "baik rupa". Namun Pemerintahan dibentuk sebelum kapitalisme, dan hal itu selalu menjadi format untuk mengontrol dan menekan keinginan rulling class dalam kekuasaan. Di Indonesia kita diberikan "Pilihan", pilihan itu benar atau tidak, kita sendiri tidak tahu. Pilihan itu biasa diberikan tiap 5 tahun sekali atau biasa disebut pemilu, dimana kita diberikan pilihan dengan adanya partai yang kita inginkan untuk memerintah kita, Sama dengan halnya pilihan pilihan lain yang di brikan pemerintah, semuanya bohong dan trik belaka yang membodohi kita sehingga kita memberikan suara. Adanya pemilihan itu akan memberikan kita politus-politikus, sebagai figure panutan yang tidak lain untuk mengatasi segala kesulitan yang kita alami. Namun dalam kenyataannya kekuatan dalam pemerintahan selalu berbohong dan sama hal nya dengan kapitalisme. Dengan adanya kekuatan yang berkonsentrasi seperti itu adalah sebuah resiko yang sangat besar bagi kita untuk mengontrol balik pemerintahan yang ada. Seperti contohnya Fasisme atau Leninisme (yang terinsipirasi komunis). Untuk mengancurkan pemerintahan bukanlah hanya dengan menghnacurkan satu penguasa, tapi kita harus menghancurkan semuanya.
The Ruling Class Sekitar 5% dari populasi Dengan contoh : Pemilik modal dari perusahaan besar, Pemilik lahan pertanian besar, Kepala Polisi, Pemimpin agama dan Aristrokrat termasuk keluarga kerajaan.
The Middle Class Sekitar 20% dari populasi Dengan Contoh : Profesional seperti wartawan, dokter, guru, manajer, pekerja sosial juga pekerja keagamaan dalam instansi militer dan juga pemilik usaha kecil.
The Working Class Sekitar 75% dari populasi Dengan Contoh : Pekerja toko, pabrik, kantor, suster, mekanik, petani, tentara dan pengangguran (tenaga kerja tak kerja).
Classwar , seperti telah diungkapkan sebelumnya. Dan Anda sendiri yang memutuskan dimana kelas dan kelas anda berada, jadi :
1. Jangan melakukan hal ini apabila anda berada di Ruling Class atau Midle Class yang pasti akan merugikan anda sendiri ketika terjadinya revolusi.
2. Ambil sebuah keputusan pasti, mengapa kita harus melakukan hal ini, atau kita harus berdiam diri.
3. Atau anda percaya semua kebusukan itu dapat dihancurkan dam semuanya harus berganti sehingga kita dapat mengorganisasikan diri kita dan melawan.
Semua yang akan kita lakukan bergantung pada ketiga hal diatas dan sebagaimana banyak "perubahan" yang ingin anda lakukan, dan bagaimana persiapan yang anda lakukan. Mungkin sebagian orang memilih buruh dan begabung dengan partai buruh, atau menjadi vegetarian ataupun begabung dengan partai "Hijau". Contoh-contoh diatas tidak ada yang salah, namun itu akan berarti sangat naif jika anda yakin hal itu dapat mengganti semua struktur sosial. Hal yang sama pun terjadi pada sebagian orang yang "dropping out" dan hidup dengan gaya hidup alternatif, mereka pikir mereka dapat melakukan perubahan dan tenyata tidak bisa. Negara dapat memberikan toleransi pada banyak orang yang melakukan hidup alternatif selama mereka tidak mengganggu pemerintahan. Sementara yang lain berpendapat dengan memberikan suara kepada partai buruh dapat melakukan perubahan - Class War sangat bertentangan dengan pendapat itu - kami berpendapat dengan memberikan suara kepada partai buruh atau kepada partai sosialis sama hal nya dengan menghambat terjadinya revolusi.! Kami yakini hal ini karena partai partai yang ada ntelah di kontaminasikan oleh pemerintah dan kaum kapitalisme, ide ide mereka telah hilang dengan dilunakan oleh pemerintah. Sebagian orang lagi bergabung dengan gerakan sayap kiri seperti partai buruh sosialis, aoatu militansi-militansi. Mereka sangat menginginkan terjadinya perubahan sosial dan mereka berhasil. Namun kelompok ini hanya sampai terjadinya revolusi tanpa rencana kedepan. Pada umumnya kelompok ini sangat bergantung pada pemimpin dan hal itu yang menjadikan sangat berbeda dengan class war. Pertama tama perlu di luruskan bahwa Class War bukan sebuah"Partai" yang berusaha untuk mencapai sebuah kekuatan. Kita tidak menginginkan untuk menghancurkan satu kepemimpinan untuk lainnya, tidak perduli bagaimana "radikal atau progresif" nya dengan yang mereka lakukan pada kita. Mereka selalu bicara tentang " Demokrasi Terpusat" dan bagaimana sebuah kelas pasti membutuhkan "Kepemimpinan"
Itu Hanya sebuah lelucon! Kami tidak tidak membutuhkan kepemimpinan lagi melainkan kami hanya membutuhkan kesadaran. - MEREKA YANG MEMBUTUHKAN KITA ! Kami tidak hanya akan menghancurkan kapitalisme dengan sebuah negara baru, dan hukum baru. Dengan menyampingkan segala hal , secara alami komunitas "revolusioner" kecil ini sering kali mempunyai keanggotaan kelas menengah. Lambat laun kaum pekerja akan meninggalkan group ini. Dan pada akhirnya " front organisasi" ini hanya untuk merekrut anggota. Issue-issue yang biasa diambil biasany seperti perang di irlandia, anti racism, anti sexism dan hak gay etc, etc. Pandangan group tersebut diatas sangat berbeda dengan classwar, mereka menganggap bahwa mereka paling penting dalam komuniti, sehingga masih banyak group group itu masih tidak mendapatkan dukungan dari kelas buruh. Kaum buruh berpendapat bahwa group group "Left" itu sangat hanya memikirkan hal yang sempit untuk dirinya. Gerakan "Left" bahkan hanya memikirkan masalah Politik, Ekonomi dan harapan harapan bagi kelas menengah. Dan tragisnya sebelum masa revolusi antar group ini sering bertentangan dan hancur. Class War tidak membuat suatu " Kebutuhan akan Revolusi" didalam kaum buruh. Tapi Class War melihat bagaimana cara memainkan elemen-elemen dalam revolusi dalam setiap perjuangan. Tentunya dengan menggunakan hal hal objektif seperti dengan menumbuhkan "Budaya Perlawanan". Dengan perkembangan - perkembangan ide-ide yang ada pada pejuangan kelas, makin kokoh juga pada Harga diri kelas, kekuatan solidaritas, self management dan internasionalisme. Dengan keyakinana ini barulah kita bisa membawa paham politik dalam suatu komunitas dan kelas juga kepada setiap orang di sekitar kita. Dan pada saat ini kaum kapitalis telah berinvansi pada setiap jengkal hidup kita - namun kita harus yakini bahwa kita dapat mengambil alih apa yang seharusnya kita miliki.
by tank_boy
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!