Jumat, 15 Juni 2012


Ceramah Fa di Lokakarya Kreasi Seni Lukis

Praktisi yang hadir disini semuanya adalah yang menekuni kreasi seni lukis, semua mempunyai keahlian di bidang khusus. Saya berbicara sejauh apa yang saya pikirkan, saya semata-mata membicarakan dari sudut prinsip Fa. Seni lukis bagi umat manusia adalah sangat penting, dia sama dengan kebudayaan manusia lainnya, dapat berfungsi sebagai pengarah bagi konsep masyarakat manusia di tengah manusia, dan mempengaruhi konsep penilaian keindahan dari umat manusia. Ini adalah berhubungan erat dengan standar fundamental moralitas manusia, dalam menghayati apa itu keindahan, apa merupakan keindahan yang tepat, yang sepatutnya dimiliki oleh umat manusia. Jika manusia memandang sesuatu yang buruk sebagai yang indah, maka moralitas manusia telah punah.
Moralitas manusia akan terjadi sedikit perubahan dalam periode yang berbeda. Moralitas manusia sendiri mempengaruhi kesenian manusia, dan kesenian sebaliknya juga mempengaruhi manusia. Anda sekalian telah melihat, kesenian dewasa ini, ada banyak merupakan sesuatu yang dihasilkan dibawah kendali kesadaran modern, sedangkan manusia modern sudah jauh melampaui lingkup dan standar moralitas yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia, dengan demikian apa yang disebut kesenian yang dihasilkan itu sudah bukan lagi kebudayaan manusia. Karena dia tidak dihasilkan dalam kearifan dan kesadaran, bukan merupakan suatu keindahan yang sesungguhnya dari manusia, yang dihasilkan atas pemahaman benar dari pikiran lurus dan niat baik manusia terhadap keindahan seni. Dengan demikian berarti kesenian sedang merosot. Dilihat pada kesenian dewasa ini, secara tegas dapat dikatakan sudah bukan lagi benda manusia. Saya sering melihat sejumlah yang disebut karya seni modern, bahkan juga karya yang sangat termasyur, sebenarnya adalah produk dari sifat keiblisan. Tidak saja bersifat keiblisan, ada banyak orang didalam mencari ilham saat membuat lukisan, sudah menjurus pada kelakukan yang memohon pada setan, jika terus berkelanjutan, mentalnya pasti kelam dan berubah aneh. Mereka yang menekuni kesenian semua tahu, kondisi mental seseorang disaat menciptakan karya semacam ini, selalu dengan membiarkan sisi jahat dari sifat manusia berperan semaunya, bahkan dengan sengaja mengejar reaksi mental yang jahat. Dengan demikian apa yang disebut karya seni modern pada umumnya tidak terlalu baik, karena ini tidak saja merugikan bagi si pembuat lukisan, juga menimbulkan luka mental bagi orang yang mengaguminya, terhadap konsep moralitas manusia juga menimbulkan peran merusak yang serius.
Akan tetapi pengikut Dafa didalam Xiulian dan kehidupan sehari-hari juga tidak dapat memisahkan diri dari kondisi masyarakat manusia biasa ini, juga berada di tengah arus konsep manusia modern ini, dan terpengaruh oleh situasi demikian. Banyak pengikut Dafa sebelum belajar Dafa bahkan juga mempelajari dan menekuni kesenian modern. Tentu saja saya pikir, biarpun anda menekuni kesenian modern maupun kesenian ortodoks yang sepatutnya dimiliki oleh manusia, teknik dasar yang kalian pelajari dahulu semestinya adalah sama, oleh sebab itu pengikut Dafa harus mengerti dengan jelas apa itu kesenian yang sepatutnya dimiliki manusia, dengan demikian akan dapat berkarya menurut standar seni manusia yang tulus murni, maka dapat menciptakan sesuatu hasil yang baik.
Mengapa kita hari ini mengadakan pertemuan ini? Saya beri tahu anda semua, hal apapun yang dilakukan pengikut Dafa pada hari ini dalam sejarah, semuanya adalah sangat penting. Kemarin saya masih mengatakan, bahwa pengikut Dafa melakukan apa saja, masyarakat manusia yang tidak lama kemudian juga akan ikut melakukan. Saat kini dimasa pelurusan Fa, segala sesuatu diatas dunia sedang bergerak dalam kisaran Dafa, ini adalah pasti, karena triloka diciptakan demi pelurusan Fa. Mengapa saya hari ini ingin membicarakan hal-hal demikian kepada anda sekalian? Karena pengikut Dafa yang memiliki ketrampilan seni semacam ini memang mempunyai kemampuan, mempunyai energi, hal-hal yang kalian lakukan jika tidak lurus, atau kurang lurus, maka kalian akan memperkuat unsur yang tidak lurus tersebut, akan lebih mempengaruhi masyarakat manusia. Selayaknya Xiulian, kalian memang adalah mengkultivasi diri sendiri menjadi lurus, menyingkirkan segala hal yang tidak baik. Kalian berada dimana saja juga haruslah sebagai orang yang baik, maka kalian di lingkup bidang seni ini juga harus menjadi orang baik, didalam hasil karya anda juga harus menampilkan keindahan, menampilkan ketulusan, kemurnian, kebajikan dan cemerlang.
Ketika moralitas masyrakat manusia merosot hingga tahap yang demikian, konsep manusia juga telah terjadi perubahan yang demikian. Maka setelah mengalami perubahan dan berkembang hingga tahap begini, ingin agar manusia sendiri melangkah kembali semula adalah tidak mungkin. Orang apapun, teori apapun, cara apapun juga tidak dapat membuat manusia kembali lagi, hanya Dafa yang mampu mengatasi. Kalian adalah datang mengikuti saya menolong semua mahluk, bersamaan pula, didalam makna kita menolong semua mahluk juga mengandung penolongan terhadap moralitas manusia serta manusia yang tertolong itu kelak akan bagaimana eksis, bagaimana hidup dan hidup dibawah kondisi bagaimana. Dapat juga dikatakan, pengikut Dafa tidak hanya menolong semua mahluk, juga sedang membuka sebuah jalan hidup manusia yang sebenarnya bagi semua mahluk dimasa mendatang. Semua ini adalah yang sedang dilakukan oleh pengikut Dafa didalam membuktikan kebenaran Fa.
Saya mengatakan triloka selamanya akan eksis. Bagaimana cara eksistensinya? Ini adalah yang akan saya lakukan disaat Fa meluruskan dunia manusia. Namun hal apapun yang dilakukan oleh pengikut Dafa sekarang juga sangat penting, semuanya juga untuk membangun fondasi bagi manusia masa mendatang dan kebudayaan masa mendatang. Segala apapun dari manusia akhir-akhir ini sudah kacau, hampir tinggal sedikit sekali benda yang sepatutnya dimiliki oleh manusia yang agak ortodoks, tidak ada sedikit benda apapun yang tulus murni. Untung manusia zaman dahulu masih meninggalkan sejumlah warisan kebudayaan, tidak semuanya dirusak, terutama di bidang seni lukis telah meninggalkan sebagian pelajaran dasar ketrampilan, manusia masih dapat didalam usaha mengembalikan diri ke jalur manusia, membuat orang-orang yang mempelajari seni lukis menguasai sejumlah hal yang paling dasar. Dengan demikian, bagaimana menggunakan hal-hal yang paling dasar ini melangkah kedalam jalur manusia yang sebenarnya? Bagaimana agar dapat menciptakan karya yang baik? Saya pikir, dengan adanya fondasi dari teknik dasar, ditambah keindahan yang benar-benar baik, tulus dan murni yang dipahami pengikut Dafa didalam Xiulian, tentu dapat menampilkan hal-hal yang baik.
Berbicara sampai disini, saya juga ingin mengutarakan sejenak situasi perkembangan umat manusia dan proses perkembangan kesenian manusia yang dapat saya lihat.
Sesungguhnya kesenian timur dan barat dari umat manusia juga mempunyai sebuah proses "terbentuk-bertahan-rusak". Kesenian timur dan kesenian barat telah menempuh dua jalan yang berbeda, ini diucapkan dengan perkataan manusia, sesungguhnya adalah perwujudan kongkrit di bidang kehidupan seni dari manusia, yang merupakan kehidupan pada tingkat paling rendah masing-masing dari dua perangkat sistim besar yang berbeda dalam alam semesta, juga adalah benda dari perangkat sistim alam semesta itu yang ditampilkan pada tingkat paling rendah manusia ini. Sesungguhnya didalam alam semesta terdapat banyak sekali maha cakrawala yang berbeda, sungguh banyak, semuanya adalah badan langit yang raksasa dan tersendiri. Setiap maha cakrawala mempunyai struktur yang khas dan unik. Yang masing-masing menampilkan gaya berbeda di berbagai aspek, dengan perkataan manusia yaitu mereka juga memiliki keistimewaan seni yang berlainan. Setiap badan langit raksasa mempunyai prinsip kesadaran benar yang berbeda, yang disadari dari prinsip Fa fundamental "Zhen-Shan-Ren". Dengan demikian sistim badan langit yang berbeda masing-masing telah mempunyai keistimewaan yang khas dan unik dari perangkat sistimnya sendiri, secara kongkrit terwujud dalam struktur langit dan buminya, tata lingkungan, bentuk mahluk kehidupan, tata-rias kehidupan, gaya bangunan, bentuk penampilan flora dan fauna dan lain-lain, mereka semua mempunyai cara untuk menampilkan keindahan yang positif, yang khas dan unik dari diri sendiri, serta cara mengekspresikan persahabatan dan budi kebaikan. Begitu banyak kemujuran dalam perangkat sistim alam semesta diturunkan ke tempat manusia ini, secara dasar terdapat bentuk penampilan dari dua buah sistim kehidupan tingkat rendah, termasuk kesenian timur dan barat. Namun didalam badan cakrawala yang maha besar tidak sebatas ini saja, yang saya katakan adalah, yang diturunkan ketempat manusia hanya dua macam ini.
Berbicara mengenai dua macam sistim kesenian manusia ini, didalam kebudayaan bangsa timur dan barat masing-masing juga telah mengalami proses pewarisan beberapa ribu tahun, akan tetapi gaya dari kedua macam seni sungguh jauh berbeda, dalam metode teknik, cara penampilan, penghayatan dan pengamatan semuanya juga berbeda. Kesenian Tiongkok didalam proses pewarisannya, sekali mulai telah mengukuhkan sebuah kebudayaan yang semi Dewa, dapat dikatakan separuh dari titik beratnya tidak diletakkan pada permukaan manusia, melainkan ditekankan pada daya tarik spiritual dan makna yang terkandung, oleh sebab itu termasuk seluruh kebudayaan juga mempunyai keistimewaan semacam ini pada penampilannya, terutama di bidang seni lukis, tidak terlalu menitik beratkan pada penampilan detil di permukaan, lebih menitik beratkan pada penampilan maksudnya, menampilkan kandungan maknanya. Sedangkan kesenian barat juga diturunkan oleh Dewa kepada manusia, akan tetapi titik beratnya diletakkan pada kebudayaan permukaan manusia, menonjolkan ketrampilan dari keunggulan metode teknik, keakuratan, kehalusan, dan kemiripan, titik berat penampilannya diletakkan pada penampilan teknik dari tingkat permukaan dimensi manusia, dengan demikian dalam penampilannya terhadap permukaan benda di bidang karya seni lukis niscaya akan sangat halus dan akurat, oleh sebab itu gaya kesenian Barat dan Tiongkok adalah dua jalan yang berbeda. Didalam proses perkembangannya, kesenian Barat adalah diwariskan dari peradaban sebelumnya. Sesungguhnya kesenian Barat didalam beberapa kali peradaban sebelumnya selalu berkelanjutan dengan mempertahankan suatu cara akademis, ada sekolahan, ada teori, ada latihan yang formal, maka dia terus saja menempuh jalan yang demikian. Sedangkan kesenian Timur didalam kelanjutannya, selalu diwariskan di kalangan rakyat, diwariskan diantara kaum cendekia, para tukang dan orang pencari Tao ( jalan kebenaran), tidak ada teori yang sistimatis, tidak ada sekolahan, tidak ada latihan yang formal, sepenuhnya mengandalkan pengalaman pribadi untuk mengekspresikan karyanya, terutama karya pahatan. Berhubung ciri kebudayaan orang Tionghoa, maka lukisan dan pahatan yang ditampilkan pada dasarnya juga adalah sifat kebudayaan orang Tionghoa yang sedang berperan, dengan tanpa disadari yang ditampilkan adalah maksudnya. Dilihat secara demikian, perbedaan pada teknik penampilannya cukup besar. Bila ditinjau dengan berpijak pada paling permukaan manusia, kesenian Barat dalam bidang teknik memang sangat teliti, dalam hubungan antara gelap dan terang, komposisi dan perspektif dituntut harus akurat, terutama komposisi tubuh manusia, ditampilkan dengan sangat akurat. Sedangkan dalam seni lukis Tiongkok zaman dahulu, karena dia tidak memiliki teori yang sistimatis dan penelitian yang khusus pada bidangnya, maka menyebabkan tingkat akurat dari komposisi benda di paling permukaan yang ditampilkan jadi berkurang.
Perjalanan seni selalu dari masa awal hingga mencapai puncaknya lalu kembali menurun, segenap kebudayaan manusia juga demikian arah perjalanannya. Karakter alam semesta "terbentuk-bertahan-rusak-musnah" dari masa lalu, segala sesuatu dari manusia juga berada didalamnya, oleh sebab itu setibanya moralitas manusia sudah tidak benar, segala apapun juga tidak benar, tentu akan dimulai lagi yang baru, bagi manusia dapat dikatakan adalah kiamat, segalanya telah berakhir, segalanya akan mulai lagi yang baru, berjalan lagi menuju puncaknya lalu kembali menurun lagi, berputar demikian berulang-ulang.
Seni lukis Tiongkok zaman dahulu berhubung tidak ada penelitian dan studi kejuruan yang sistimatis, dalam hubungan perspektif terhadap tubuh manusia dan benda, secara dasar tidak dikuasai dengan akurat. Setelah akhir dinasti Qing, ada banyak orang yang menekuni seni lukis Tiongkok juga telah memiliki dasar ketrampilan dari teknik dasar seni lukis Barat, hasil karyanya telah menjadi akurat pada bentuk luar permukaannya, telah menghasilkan sejumlah karya yang demikian. Tetapi setelah sampai masa akhir-akhir ini, terutama sampai dua puluh tahun lebih belakangan ini, Tiongkok juga dipengaruhi oleh bentuk kesadaran modern, hasil karya juga makin lama semakin tidak pantas. Konsep adalah berubah seiring perubahan kesadaran manusia, jika pikiran lurus manusia tidak dapat berfungsi sebagai pembimbing utama, sepenuhnya mengandalkan perasaan dari kesadaran permukaan manusia, dan bukan merupakan pemahaman dari pikiran yang sejati, tidak dipertimbangkan dengan sadar oleh diri sendiri yang sesungguhnya, itu sama dengan hilangnya sukma. Kesadaran manusia adalah terbentuk setelah lahir di permukaan kulit manusia, penampilannya hanya berupa refleksi bawah sadar terhadap sesuatu hal. Kesadaran tersebut tidak stabil, dapat berubah setiap waktu, berubah seiring perubahan kondisi lingkup luar dan situasi masyarakat, jika sepenuhnya mengandalkan hal-hal tersebut akan kehilangan pikiran pokok, dan juga tidak ada sistim, tidak ada standar, tidak ada pikiran lurus, tidak ada sesuatu yang benar-benar dari diri sendiri. Benda yang dihasilkan dibawah kondisi kesadaran yang demikian adalah yang disebut karya seni modern dan karya seni lukis modern. Saat awal bangkitnya hal-hal semacam ini, adalah karya-karya yang muncul sejak dini dari aliran impresionis dan aliran abstrak di barat. Coba kalian amati sejenak benda-benda tersebut dengan tenang, dijamin merupakan sesuatu yang dihasilkan saat pikiran sejati manusia seolah tidak eksis dan mengikuti begitu saja konsep permukaan manusia, tidak sistimatis, tidak standar, tidak beraturan dan tidak berkelanjutan, hal yang ditampilkan entah apa, tidak memberi kesan indah kepada orang, timbul mengikuti kesadaran permukaan manusia. Karya-karya yang mereka hasilkan saat itu terlihat ada yang hidungnya miring, mukanya separuh, sebuah kaki tumbuh di belakang, begitu mulai benda-benda tersebut adalah dihasilkan saat pikiran pokok dan pikiran lurus dilepaskan, adalah produk dari anggota tubuh yang diperintah oleh konsep manusia pasca lahir. Dengan melepaskan kesadaran utama manusia, membiarkan konsep manusia dari permukaan semaunya memerankan fungsi, baru dapat menghasilkan benda-benda tersebut. Munculnya benda-benda ini telah menghancurkan kesenian barat yang hampir adalah paling top dan paling indah sempurna dari seluruh umat manusia, belakangan ini Tiongkok telah kena pengaruhnya.
Ini masih merupakan masa awal kesenian modern, karena disaat konsep manusia makin lama semakin bobrok mengikuti moralitas keseluruhan masyarakat, konsep itu tidak terhenti disitu saja, dia juga sedang merosot kebawah. Benda-benda semula dari aliran impresionis dan aliran abstrak, sama sekali tidak memperdulikan hubungan perspektif yang benar, peralihan yang suram dan tingkat akurat dari komposisi, makin lama semakin mengejar apa yang disebut perasaan individu, secara salah beranggapan membiarkan semaunya yang irasional semacam ini sebagai emansipasi watak pribadi manusia. Ini benar-benar adalah sedang mengekang watak hakiki, membiarkan semaunya kesadaran pasca lahir yang tanpa aku dan tanpa diri sejati. Dalam corak warna dilumurkan secara berat, sepenuhnya adalah semacam perasaan yang membiarkan semaunya konsep tanpa rasio pikiran yang sadar, sedangkan konsep adalah terbentuk pasca lahir dari manusia, dia bukan pikiran sesungguhnya dari manusia, dia adalah tidak beraturan, tidak standar dan tidak sistimatis, maka benda yang dilumurkan itu juga demikian, terlihat sama sekali tidak serasi. Sampai pada masa belakangan, dengan mengikuti konsep moralitas manusia yang semakin merosot kebawah, dia telah memasuki semacam bentuk kesadaran yang lebih rendah, sedangkan kesadaran rendah semacam ini sudah bukan konsep manusia semata. Disaat pikiran pokok dan diri sejati seseorang melepaskan kendali pada permukaan manusia, maka mahluk dari luar akan mengambil peluang untuk masuk. Berkembang hingga tahap demikian sudah merupakan kesadaran dari luar menguasai otak tubuh manusia, dengan demikian timbullah beberapa penampilan dalam corak warna yang lebih rendah suram, lebih gelap, cahayanya juga mendung samar-samar, sepenuhnya merupakan kondisi mental dari watak manusia yang putus asa. Merosot kebawah lebih lanjut, ditambah dorongan reputasi dan kepentingan dalam masyarakat, mengejar pelepasan aku pribadi secara menyeluruh, pada saat ini konsep pasca lahir juga tidak dikehendaki. Dengan demikian, sebuah batok tubuh yang sama sekali tidak memiliki aku pribadi telah seratus persen dikendalikan oleh kesadaran dari luar, sedangkan kesadaran dari luar tersebut kebanyakan juga adalah mahluk dari alam baka, mayoritas terdiri dari hantu dan roh. Ini juga merupakan perubahan fenomena langit disaat moralitas manusia tidak benar. Orang yang melukis saat dikendalikan oleh mahluk alam baka, benda hasil lukisannya terlihat yang ditampilkan adalah alam baka dan benda-benda dari alam baka. Banyak gambar begitu dilihat adalah menampilkan dunia hantu, terlihat samar-samar, gelap, kabur tidak jelas, yang disebut tokoh dalam lukisan juga seperti sosok hantu. Bumi di alam baka, langit di alam baka, pengalaman semacam ini mengapa manusia merasa bagus? Bukankah ini berarti pikiran lurus manusia telah tiada? Bukankah ini mendambakan alam baka? Bukankan ini menandakan kebobrokan parah moralitas manusia? Ini juga hanyalah manusia telah melangkah menuju satu tingkat dimensi yang lebih rendah dari manusia. Karena moralitas manusia masih sedang merosot kebawah, sampai hari ini, kesenian sedang menjadi manifestasi yang sungguh-sungguh dari sifat keiblisan manusia, kesenian telah menjurus ke arah pelecehan terhadap kesenian yang sakral, sepenuhnya telah menjadi alat bagi pelampiasan sifat keiblisan, yang ditampilkan adalah setan, iblis, hantu dan siluman. Seniman sendiri juga mengakui: semua ini adalah sampah, tapi ditengah apa yang disebut arus seni justru ini yang paling berharga. Sampah bagaimana dianggap yang paling baik? Karena konsep manusia sudah terbalik, menganggap sampah adalah paling baik.
Ini adalah sejarah kesenian manusia, saya tadi telah mengutarakan sebuah proses yang garis besar. Sekarang saya bicarakan lagi dari kesenian barat. Apakah anda sekalian tahu? Dalam perang dunia ke II mengapa orang Perancis dibuat menyerah? Apakah orang Perancis tidak mempunyai kemampuan untuk berperang? Bangsa ini pada tahun-tahun yang lampau bukankah juga muncul pahlawan seperti Napoleon dan Louis ke-14? Bangsa tersebut bukankah juga pernah memiliki sejarah yang cemerlang? Sesungguhnya peperangan manusia dikendalikan Dewa, adalah muncul dengan mengandung tujuan, manusia ingin memunculkan sesuatu juga tidak diperkenankan. Perancis tidak secara langsung terlibat peperangan dalam perang dunia ke II, tujuan Dewa adalah ingin mempertahankan karya seni peradaban manusia kali ini yang hanya ada di Perancis, itu juga merupakan kesenian dari peradaban manusia kali ini yang paling cemerlang, paling dapat dibanggakan oleh manusia, yang benar-benar adalah kesenian manusia yang paling ortodoks dan paling sempurna. Jika peperangan meletus, karya seni yang tersimpan di gedung Louvre dan Versailles akan musnah seluruhnya, kesenian di kaki lima kota Paris juga akan musnah. Adalah Dewa yang ingin meninggalkan sedikit benda tersebut, tujuannya agar manusia kelak masih mempunyai referensi untuk menemukan kembali kesenian milik manusia sendiri, pengikut Dafa juga dapat jalan kembali melalui dasar ketrampilan dari kesenian ortodoks tersebut.
Kesenian barat dalam beberapa kali peradaban di masa lampau, manusia selalu kembali mencapai kedewasaan dengan cara akademis, kembali menempuh jalan dari peradaban periode sebelumnya. Tetapi setelah peradaban periode sebelumnya dimusnahkan, akan muncul masa dimana teknik dasar tidak dewasa. Anda sekalian dapat melihatnya dari karya seni lukis barat, misalnya karya sebelum kebangkitan seni dan budaya dengan karya dimasa kebangkitan seni dan budaya, karya setelah masa kebangkitan seni dan budaya, serta hasil karya belakang ini, terdapat proses yang demikian. Sebelum kebangkitan seni dan budaya, dilihat secara keseluruhan, taraf seni dari karya tersebut sangat tidak dewasa, dalam hal komposisi lukisan, struktur, perbandingan, corak warna dan lain-lain, anda sekalian juga telah melihat, rasanya sangat tidak dewasa. Baik itu lukisan maupun ukiran, semuanya tidak dewasa. Tetapi orang-orang dari benda kebudayaan hasil galian yang berupa sebagian peninggalan peradaban periode lalu di negara barat, ada sejumlah patung Dewa, juga ada hasil karya pahatan lainnya dari peradaban Yunani kuno periode sebelumnya, semua itu adalah hasil karya yang sangat dewasa dan sempurna. Karena adanya fondasi peradaban kuno ini, kesenian barat dengan cepat melangkah lagi menuju kedewasaan. Karena ada benda karya sebelumnya dapat dipelajari, diperbandingkan, maka dengan cepat menjadi dewasa, sampai pada masa setelah kebangkitan seni dan budaya, munculnya Leornardo Da Vinci dan para seniman, sesungguhnya juga adalah Dewa dengan sengaja menyuruh mereka membimbing dan mengarahkan manusia untuk melangkah menuju kedewasaan seni, dan beritahu manusia bagaimana merampungkan sebuah karya, oleh sebab itu karya mereka disaat itu berpengaruh sangat besar terhadap manusia. Akan tetapi kesenian modern akhir-akhir ini juga adalah diatur oleh sebagian Dewa jenis lain, yaitu kelompok dari kekuatan lama yang sekarang mencampuri pengendalian pelurusan Fa. Mengapa muncul seorang Van Gogh? Mengapa muncul seorang Picasso? Kedatangan orang-orang tersebut juga mereka yang mengatur, tetapi berperan negatif, tujuannya ialah disaat moralitas manusia merosot kebawah, segalanya dari kebudayaan manusia juga bersamaan dibuat ikut menjadi bobrok. Maka kedua orang ini adalah datang untuk mengacaukan kesenian manusia, dengan tujuan merusak kesenian manusia, sepenuhnya datang untuk memusnahkan kebudayaan manusia. Oleh karena pengukuhan mereka dahulu terhadap fundamen dari apa yang disebut aliran modernis, kesenian manusia barulah berkembang hingga suatu keadaan hari ini yang bersifat keiblisan.
Dulu disaat kesenian ortodoks barat diserang oleh apa yang disebut aliran modernis, kebetulan saat munculnya fotografi. Didalam perang argumentasi, dalih paling tipikal dari mereka yang disebut aliran modernis adalah: "Sekalipun kamu menggambarnya lebih akurat, dapatkah se-akurat hasil foto?" Dengan demikian menyangkal pelukisan benda secara mirip, secara sungguh-sungguh, secara ortodoks dan standar. Sesungguhnya kesenian ortodoks merupakan dambaan yang indah dan sempurna yang bermutu tinggi bagi manusia, adalah tanpa batas. Ruang dimensi kesenian ortodoks bermakna sangat luas, karena sebuah karya yang sempurna tidak saja terlihat hidup seperti sesungguhnya, namun juga mengandung pengalaman hidup dan karakter dari penciptanya sendiri. Hal-hal yang pernah berhubungan dengan pencipta dalam hidupnya, bermacam pengetahuan dan teknik dari bidang studi berbagai aspek yang dikuasai dalam kehidupan, semuanya akan terwujud keluar dalam karyanya. Oleh sebab itu suatu hal yang sama, penyampaian setiap orang dalam karyanya tidaklah sama, baik dari corak warnanya, ekspresinya hingga taraf penguasaan methode tekniknya. Karena pengalaman hidup setiap orang berbeda, karakter khas si pencipta tidak sama, semua ini akan membuat karyanya terdapat perbedaan. Lagipula yang ingin ditampilkan adalah jagat raya dan kehidupan dari taraf tingkat yang lebih tinggi, hingga manifestasi anggun dari Dewa dan lingkup dunia Dewa, maka itu adalah jalan besar nan cemerlang yang tiada batas. Acap kali seniman yang pandai melukis dan memahat, berhubung pikirannya mayoritas dicurahkan pada kesenian dari dirinya, maka kebanyakan tidak pandai berdebat dalam bahasa. Sedangkan mereka yang tidak pandai melukis dan memahat malah pandai berbicara, ucapannya semua adalah kata paksaan dengan dalil yang menyimpang, menggunakan argumen kesungguhan asli dari fotografi telah menggulingkan kesenian ortodoks, lambat laun telah melangkah menuju ke taraf yang sekarang ini. Tentu saja, saat mulanya ingin menggulingkan kesenian ortodoks, seorang yang sama sekali tidak mengerti seni lukis, tidak menguasai seni lukis tentu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka saat mulanya beberapa tokoh representatif dari aliran modernis itu juga telah dibekali penguasaan teknik dasar sewaktu masa kanak-kanaknya, dengan demikian baru akan lebih membingungkan orang-orang di dunia.
Pada mulanya didalam perang argumentasi perihal "yang lurus dan yang menyimpang" antara aliran akademi dengan aliran impresionis dan aliran abstrak, berhubung merosotnya moralitas dan konsep manusia, telah menyangkal kesenian suci yang sesungguhnya dari manusia, sedangkan para seniman ortodoks demi bertahan hidup hanya dapat menyisakan sekelumit ruang gerak, sekarang kesenian ortodoks disebut "aliran realistis". Dahulu tidak ada sebutan semacam ini. Tujuan Dewa menurunkan kesenian bagi manusia adalah agar memungkinkan manusia mengekspresikan kebaikan dan keindahan yang dijunjung oleh manusia, ini akan berdampak positif bagi moralitas manusia. Berhubung bobroknya moralitas manusia, kesenian manusia yang ortodoks malah disisihkan keluar dari gedung akademi formal oleh kecenderungan yang berkembang ke arah sifat keiblisan, kesenian ortodoks demi dapat bertahan hidup telah menjadi aliran realistis, sebutan realistis adalah demikian asal-usulnya.
Dewasa ini segala apapun dari manusia adalah demikian melangkah menuju aspek yang berlawanan, apakah kalian merasakan hal tersebut? Mereka yang tidak pandai melantunkan suara, tidak mengerti teori musik, tidak memiliki teknik dasar menari, telah menjadi penyanyi dan penari, seniman yang sesungguhnya malah kehilangan mata pencaharian; bahkan yang pandai mencukur rambut juga terdesak menjadi kaki lima di pinggir jalan, yang tidak pandai mencukur malah bertengger di dalam kapsalan yang mewah. Segala sesuatu dari manusia juga sedang merosot ke arah yang berlawanan, semuanya sedang melangkah menuju kebobrokan secara begini. Dahulu yang dikejar oleh mereka yang disebut aliran modernis adalah sesuatu perasaan individu, belakangan telah melangkah kearah lepas kendali dari aku pribadi, sekarang adalah menyerahkan tubuh sendiri kepada setan untuk dikendalikan, dengan begini dapatkah meghasilkan sesuatu yang baik? Ambillah sebuah karya dari apa yang disebut aliran modernis gantungkan disana dan perlihatkan kepada orang-orang: Oh, kamu lihat betapa bagusnya lukisan ini. Jika dia tidak mengutarakan, siapapun juga tidak tahu dimana letak kebagusan yang dia maksud, sedangkan kebagusan yang dia utarakan adalah sifat keiblisan, dan juga mengandung kenaifan yang menggelikan terhadap kesenian, pikiran anda jika tidak mengikuti dia masuk kedalam sifat keiblisan dia itu, anda tidak bakal mengerti yang dia sebut kebagusan itu apa. Sesungguhnya benda-benda tersebut merupakan sampah yang merugikan bagi manusia.
Tentu saja, banyak orang adalah turut bersorak mengikuti arus, kebanyakan khalayak umum tidak paham terhadap seperangkat dari aliran modernis itu. Anda katakan semua ini adalah sampah, mereka yag menekuni hal-hal tersebut akan mengatakan semakin mirip sampah semakin baik. Anda sekalian bukankah telah mendengar, di Tiongkok ada seorang yang disebut seniman menyantap daging mayat bocah, beberapa waktu yang lalu bukankah pernah diberitakan? Justru adalah mengejar sifat keiblisan baru sampai tahap yang demikian, semua ini jika terus berkembang apakah tidak menakutkan? Sesungguhnya tidak perlu dibicarakan lagi akan kemana arah langkahnya kesenian manusia jika terus berlanjut sedemikian rupa.
Saya bicarakan lagi sejenak apa yang seharusnya ditampilkan oleh kesenian manusia. Kesenian manusia adalah untuk menampilkan manusia sendiri? Atau untuk menampilkan lingkungan alam? Atau untuk menampilkan Dewa? Setan? Harus diketahui, kesenian manusia yang sebenarnya pertama-tama muncul di istana Dewa. Tujuan lain dari Dewa menurunkan kebudayaan semacam ini kepada manusia juga agar manusia dapat melihat keagungan Dewa, mempercayai hukum karma, yang berbuat jahat akan mendapat ganjaran, orang baik akan mendapat kemujuran, orang yang berkultivasi akan naik menuju surga. Munculnya kesenian barat, pada awalnya semua berada didalam gereja; pembuatan patung pada masa awalnya di Timur semuanya hampir adalah patung Dewa, lukisan yang paling kuno, paling masa awal dari peninggalan di Tiongkok, yang digambar juga adalah Dewa. Manusia menggambar Dewa apakah ada batasnya? Tentu tiada batas. Alam semesta yang sangat luas, segala yang ada dalam ruang langit maha besar, disaat manusia benar-benar mempercayai Dewa, benar-benar menampilkan Dewa, maka Dewa akan memanifestasikannya kepada manusia. Itu adalah yang paling indah sempurna, paling suci, juga merupakan dambaan manusia serta tempat tujuan yang paling indah, penampilan karyanya juga akan tiada batasnya.
Anda sekalian tahu, manusia ingin menggambar Dewa tentu harus meniru rupa manusia. Ini tidak ada masalah, karena manusia diciptakan Dewa menurut rupanya sendiri, menggunakan objek manusia sebagai latihan teknik dasar tidak menjadi masalah, manusia menggambar orang juga bukan berarti tidak boleh, itu boleh juga, karena bagaimanapun manusia adalah subjek utama di dunia. Menggambar pemandangan lebih tidak perlu dibicarakan. Akan tetapi, inti kreasi dari karya seni manusia seharusnya adalah Dewa. Mengapa dikatakan demikian? Coba anda sekalian pikirkan, manusia mempunyai karma, kalian adalah pengikut Dafa semuanya tahu, segala yang digambar oleh manusia selalu membawa unsur-unsur dari pelukisnya sendiri. Dalam karya seorang seniman, segala keadaan pribadinya beserta segala keadaan dari orang yang dilukis selalu terbawa didalam lukisan itu. Seorang manusia biasa menggambar sebuah garis, saya akan tahu orang ini adalah orang apa, dia mengidap penyakit apa, berapa besar karmanya, keadaan pikirannya, keadaan keluarganya dan lain-lain. Sedangkan orang yang digambar juga sepenuhnya menampilkan segala pikiran dan segala unsur yang terbawa oleh tubuhnya didalam lukisan, termasuk besar kecilnya karma. Siapa saja yang memasang lukisan dari gambar tokoh tersebut dirumah, maka karma dari tokoh dalam lukisan juga tersebar keluar dari lukisan, benda seperti ini dipasang di rumah, orang yang memasang itu apakah mendapat keuntungan? Atau menderita kerugian? Karma dapat tersebar, ia berkaitan dengan orang tersebut, dengan tiada hentinya tersebar kedalam rumah orang yang memasang lukisan. Manusia tidak dapat melihat hubungan keterkaitan benda-benda, sesungguhnya manusia juga dapat merasa tidak nyaman.
Akan tetapi jika manusia menggambar Dewa, coba anda sekalian pikirkan, Dewa adalah cemerlang, agung, menyebarkan energi yang belas kasih, adalah bermanfaat bagi manusia, sedangkan orang yang membuat lukisan atau patung tersebut juga akan mendapat manfaat didalam proses merampungkan karyanya, bersamaan itu si pembuat didalam mengkreasi karya seni Dewa, juga dapat tumbuh niat pikiran baik, dengan demikian Dewa masih mungkin membantunya untuk memperkuat pikiran lurus, menghilangkan karma dan karma pikiran dari tubuh si pembuat. Karya seperti ini akan bermanfaat bagi orang yang melihatnya, pandangannya akan terbuka luas, didalam pikirannya akan ada niat baik, dapat membuat martabat seseorang lebih mulia. Ketika Dewa melihat manusia mempunyai pikiran lurus, juga akan membantu manusia menjauhkan bahaya dan malapetaka. Bagi manusia yang manakah berdampak baik? Saya memang suka melihat karya yang ortodoks itu, langit-langit dan gambar dinding yang berlukisan Dewa, juga patung yang berpahatan Dewa. Setelah saya melihat selalu merasa manusia masih ada harapan untuk melangkah pulang, karena karya tersebut sedang menampilkan keagungan Dewa, sedangkan Dewa yang diatas patung Dewa itu juga benar-benar mencurahkan kebajikan kepada manusia. Maka dilihat dari perbandingan tersebut, anda sekalian merasa bukankah kesenian manusia harus dengan menampilkan Dewa sebagai yang utama?
Tentu saja, kesenian masyarakat modern tidak sebatas karya lukisan dan pahatan, masih terdapat seni rupa kerajinan tangan, iklan, busana, kesenian pentas, televisi, perfilman, model produk dan lain-lain, ada berbagai aspek profesi yang berkaitan dengan seni, yaitu mempunyai hubungan dengan seni lukis. Namun biarpun profesi apa saja, jika si pelaku sendiri menanamkan sebuah fondasi yang lurus, anda mengkreasi karya apa saja, selalu menembus didalam unsur yang lurus, semuanya tentu jadi indah, semua jadi baik, semua akan bermanfaat bagi manusia. Pasti adalah demikian. Dibicarakan secara garis besar saya melihat kesenian manusia adalah demikian.
Tadi didalam pembicaraan saya mengenai kesenian timur dan barat juga termasuk seni memahat, perihal seni memahat, sebenarnya patung dari timur, asal mula dan proses sejarahnya akan saya utarakan juga, hanya mengutarakan keadaan dalam peradaban kali ini. Sebelum agama Buddha menyebar masuk ke Tiongkok, banyak corak gaya karya pahatan mempunyai kaitan dengan kebudayaan periode sebelumnya (yaitu sebelum banjir besar dalam sejarah), dengan demikian gaya seninya sama sekali berbeda dengan pasca agama Buddha menyebar masuk ke Tiongkok. Secara tegas dikatakan, karya pahatan timur yang mewakili peradaban manusia kali ini seharusnya menampilkan Buddha, Bodhisatva, dan Dewa dari agama Buddha. Teknik pembuatan patung dari hasil karya masa awal seperti ini diwariskan dari India, sedangkan teknik pembuatan patung di India adalah diwariskan dari masa penganutan terhadap Buddha sebelum agama Buddha India periode kali ini, dan Buddha yang dianut orang India pada periode sebelumnya juga diwariskan oleh penganut Buddha orang Yunani kuno di Eropa, karena pada periode yang lebih awal diantara orang Eropa banyak adalah penganut Buddha, tentu bukan semuanya penganut Buddha, masih ada yang penganut Dewa lainnya, setelah menyebar masuk ke India, wujud Buddha dan teknik pembuatan patung juga telah masuk ke India, oleh karena itu teknik pembuatan patung di Tiongkok pada masa awalnya secara dasar adalah bercorak Yunani kuno. Banyak patung Buddha dari masa awal yang anda sekalian dapat lihat, lekuk matanya dalam, tulang alis dan garis bentuk wajahnya adalah sama dengan garis bentuk orang barat, hidungnya tegak, juga sangat lurus pada posisinya, ini dikarenakan Yunani kuno telah mewariskan kebudayaan Buddha yang periode lebih awal masuk ke India, lalu dari India diwariskan masuk ke Tiongkok. Akan tetapi, karena karya si pembuat patung selalu mengandung unsur dari dia sendiri, maka pembuatan patung selanjutnya setelah diwariskan masuk ke Tiongkok, wujud Buddha juga ada sedikit mirip orang Tionghoa. Lambat laun seiring makin lamanya waktu pewarisan di Tiongkok, perlahan-lahan telah kehilangan unsur kebudayaan Yunani kuno yang pada masa awalnya diwariskan masuk ke Tiongkok, lambat laun telah melangkah ke arah yang lebih khas setempat dari Tiongkok. Ini adalah dibicarakan pada kebudayaan permukaan manusia, penyebab lainnya masih ada. Setelah agama Buddha menyebar masuk ke Tiongkok, memang benar ada jiwa sekunder dari banyak orang berhasil kultivasi menjadi Buddha dan Bodhisatva. Tetapi berhubung saat itu di Tiongkok tidak ada perangkat akademis yang sistimatis, patung pahatan juga semata merupakan karya dari tukang batu dan orang yang kultivasi Tao, dengan demikian dibandingkan dengan pemahatan barat terlihat sangat tidak profesional, pada dasarnya tidak dapat menemukan secara akurat perbandingan skala komposisi tubuh. Oleh karena itu, banyak patung pahatan dari Tiongkok, bukan merupakan ciri khas dari karya suatu aliran, tapi dikarenakan oleh tekniknya yang tidak dewasa.
Begitulah tadi saya telah menggambarkan secara sederhana dan garis besar mengenai proses perkembangan kesenian umat manusia beserta asal-usulnya. Kesenian tempo dulu umumnya adalah penampilan terhadap Dewa, Dewa menurunkan semua ini kepada manusia juga memberi tahu manusia: bahwa Dewa sedang melindungi manusia, manusia seharusnya berbuat baik, maka akan ada buah akibat yang baik.
Pada umumnya karya seorang seniman selalu mempunyai suatu subjek dan tujuan yang ingin ditampilkan, yaitu didalam anda mengkomposisi lukisan, mengkomposisi dalam pikiran sebuah lukisan yang bagaimana, apa yang ingin anda tampilkan, semuanya mempunyai makna didalamnya yang ingin diekspresikan, dapat dikatakan mempunyai jalan ceritanya. Tetapi manusia modern disaat melihat kesenian ortodoks barat masih terjadi sebuah masalah, terutama karya seni lukis dimasa kebangkitan seni dan budaya, hanya melihat cara menggambar dan tekniknya saja. Ini juga hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang mengerti teknik dasar gambar. Namun sedikit sekali yang mengetahui apa yang ditampilkan dalam lukisan. Oleh karena itu disaat saya melihat karya lukisan dan pahatan, praktisi di samping akan bertanya pada saya: apa yang digambar ini, saya lalu menjelaskan kepada mereka apa yang digambar. Tentu saja anda sekalian juga orang yang menekuni kesenian, juga mengerti sangat banyak, akan tetapi kita boleh saja bersama-sama menyelidiki lebih lanjut. Carilah beberapa lukisan, saya juga mengutarakan apa yang ditampilkan dalam lukisan, mengapa ditampilkan secara demikian. (tepuk tangan)


Li Hongzhi

21 Juli 2003

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!