Praktisi yang hadir disini semuanya adalah yang menekuni kreasi seni
lukis, semua mempunyai keahlian di bidang khusus. Saya berbicara sejauh apa
yang saya pikirkan, saya semata-mata membicarakan dari sudut prinsip Fa. Seni
lukis bagi umat manusia adalah sangat penting, dia sama dengan kebudayaan
manusia lainnya, dapat berfungsi sebagai pengarah bagi konsep masyarakat
manusia di tengah manusia, dan mempengaruhi konsep penilaian keindahan dari
umat manusia. Ini adalah berhubungan erat dengan standar fundamental moralitas
manusia, dalam menghayati apa itu keindahan, apa merupakan keindahan yang
tepat, yang sepatutnya dimiliki oleh umat manusia. Jika manusia memandang
sesuatu yang buruk sebagai yang indah, maka moralitas manusia telah punah.
Moralitas manusia akan terjadi sedikit perubahan
dalam periode yang berbeda. Moralitas manusia sendiri mempengaruhi kesenian
manusia, dan kesenian sebaliknya juga mempengaruhi manusia. Anda sekalian telah
melihat, kesenian dewasa ini, ada banyak merupakan sesuatu yang dihasilkan
dibawah kendali kesadaran modern, sedangkan manusia modern sudah jauh melampaui
lingkup dan standar moralitas yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia,
dengan demikian apa yang disebut kesenian yang dihasilkan itu sudah bukan lagi
kebudayaan manusia. Karena dia tidak dihasilkan dalam kearifan dan kesadaran,
bukan merupakan suatu keindahan yang sesungguhnya dari manusia, yang dihasilkan
atas pemahaman benar dari pikiran lurus dan niat baik manusia terhadap keindahan
seni. Dengan demikian berarti kesenian sedang merosot. Dilihat pada kesenian
dewasa ini, secara tegas dapat dikatakan sudah bukan lagi benda manusia. Saya
sering melihat sejumlah yang disebut karya seni modern, bahkan juga karya yang
sangat termasyur, sebenarnya adalah produk dari sifat keiblisan. Tidak saja
bersifat keiblisan, ada banyak orang didalam mencari ilham saat membuat
lukisan, sudah menjurus pada kelakukan yang memohon pada setan, jika terus
berkelanjutan, mentalnya pasti kelam dan berubah aneh. Mereka yang menekuni
kesenian semua tahu, kondisi mental seseorang disaat menciptakan karya semacam
ini, selalu dengan membiarkan sisi jahat dari sifat manusia berperan semaunya,
bahkan dengan sengaja mengejar reaksi mental yang jahat. Dengan demikian apa
yang disebut karya seni modern pada umumnya tidak terlalu baik, karena ini
tidak saja merugikan bagi si pembuat lukisan, juga menimbulkan luka mental bagi
orang yang mengaguminya, terhadap konsep moralitas manusia juga menimbulkan
peran merusak yang serius.
Akan tetapi pengikut Dafa didalam Xiulian dan
kehidupan sehari-hari juga tidak dapat memisahkan diri dari kondisi masyarakat
manusia biasa ini, juga berada di tengah arus konsep manusia modern ini, dan
terpengaruh oleh situasi demikian. Banyak pengikut Dafa sebelum belajar Dafa
bahkan juga mempelajari dan menekuni kesenian modern. Tentu saja saya pikir,
biarpun anda menekuni kesenian modern maupun kesenian ortodoks yang sepatutnya
dimiliki oleh manusia, teknik dasar yang kalian pelajari dahulu semestinya
adalah sama, oleh sebab itu pengikut Dafa harus mengerti dengan jelas apa itu
kesenian yang sepatutnya dimiliki manusia, dengan demikian akan dapat berkarya
menurut standar seni manusia yang tulus murni, maka dapat menciptakan sesuatu
hasil yang baik.
Mengapa kita hari ini mengadakan pertemuan ini?
Saya beri tahu anda semua, hal apapun yang dilakukan pengikut Dafa pada hari
ini dalam sejarah, semuanya adalah sangat penting. Kemarin saya masih
mengatakan, bahwa pengikut Dafa melakukan apa saja, masyarakat manusia yang
tidak lama kemudian juga akan ikut melakukan. Saat kini dimasa pelurusan Fa,
segala sesuatu diatas dunia sedang bergerak dalam kisaran Dafa, ini adalah
pasti, karena triloka diciptakan demi pelurusan Fa. Mengapa saya hari ini ingin
membicarakan hal-hal demikian kepada anda sekalian? Karena pengikut Dafa yang
memiliki ketrampilan seni semacam ini memang mempunyai kemampuan, mempunyai
energi, hal-hal yang kalian lakukan jika tidak lurus, atau kurang lurus, maka
kalian akan memperkuat unsur yang tidak lurus tersebut, akan lebih mempengaruhi
masyarakat manusia. Selayaknya Xiulian, kalian memang adalah mengkultivasi diri
sendiri menjadi lurus, menyingkirkan segala hal yang tidak baik. Kalian berada
dimana saja juga haruslah sebagai orang yang baik, maka kalian di lingkup
bidang seni ini juga harus menjadi orang baik, didalam hasil karya anda juga
harus menampilkan keindahan, menampilkan ketulusan, kemurnian, kebajikan dan
cemerlang.
Ketika moralitas masyrakat manusia merosot hingga
tahap yang demikian, konsep manusia juga telah terjadi perubahan yang demikian.
Maka setelah mengalami perubahan dan berkembang hingga tahap begini, ingin agar
manusia sendiri melangkah kembali semula adalah tidak mungkin. Orang apapun,
teori apapun, cara apapun juga tidak dapat membuat manusia kembali lagi, hanya
Dafa yang mampu mengatasi. Kalian adalah datang mengikuti saya menolong semua
mahluk, bersamaan pula, didalam makna kita menolong semua mahluk juga
mengandung penolongan terhadap moralitas manusia serta manusia yang tertolong
itu kelak akan bagaimana eksis, bagaimana hidup dan hidup dibawah kondisi
bagaimana. Dapat juga dikatakan, pengikut Dafa tidak hanya menolong semua
mahluk, juga sedang membuka sebuah jalan hidup manusia yang sebenarnya bagi
semua mahluk dimasa mendatang. Semua ini adalah yang sedang dilakukan oleh
pengikut Dafa didalam membuktikan kebenaran Fa.
Saya mengatakan triloka selamanya akan eksis.
Bagaimana cara eksistensinya? Ini adalah yang akan saya lakukan disaat Fa
meluruskan dunia manusia. Namun hal apapun yang dilakukan oleh pengikut Dafa
sekarang juga sangat penting, semuanya juga untuk membangun fondasi bagi
manusia masa mendatang dan kebudayaan masa mendatang. Segala apapun dari
manusia akhir-akhir ini sudah kacau, hampir tinggal sedikit sekali benda yang
sepatutnya dimiliki oleh manusia yang agak ortodoks, tidak ada sedikit benda
apapun yang tulus murni. Untung manusia zaman dahulu masih meninggalkan
sejumlah warisan kebudayaan, tidak semuanya dirusak, terutama di bidang seni
lukis telah meninggalkan sebagian pelajaran dasar ketrampilan, manusia masih
dapat didalam usaha mengembalikan diri ke jalur manusia, membuat orang-orang
yang mempelajari seni lukis menguasai sejumlah hal yang paling dasar. Dengan
demikian, bagaimana menggunakan hal-hal yang paling dasar ini melangkah kedalam
jalur manusia yang sebenarnya? Bagaimana agar dapat menciptakan karya yang
baik? Saya pikir, dengan adanya fondasi dari teknik dasar, ditambah keindahan
yang benar-benar baik, tulus dan murni yang dipahami pengikut Dafa didalam
Xiulian, tentu dapat menampilkan hal-hal yang baik.
Berbicara sampai disini, saya juga ingin
mengutarakan sejenak situasi perkembangan umat manusia dan proses perkembangan
kesenian manusia yang dapat saya lihat.
Sesungguhnya kesenian timur dan barat dari umat
manusia juga mempunyai sebuah proses "terbentuk-bertahan-rusak".
Kesenian timur dan kesenian barat telah menempuh dua jalan yang berbeda, ini
diucapkan dengan perkataan manusia, sesungguhnya adalah perwujudan kongkrit di
bidang kehidupan seni dari manusia, yang merupakan kehidupan pada tingkat
paling rendah masing-masing dari dua perangkat sistim besar yang berbeda dalam
alam semesta, juga adalah benda dari perangkat sistim alam semesta itu yang
ditampilkan pada tingkat paling rendah manusia ini. Sesungguhnya didalam alam
semesta terdapat banyak sekali maha cakrawala yang berbeda, sungguh banyak,
semuanya adalah badan langit yang raksasa dan tersendiri. Setiap maha cakrawala
mempunyai struktur yang khas dan unik. Yang masing-masing menampilkan gaya
berbeda di berbagai aspek, dengan perkataan manusia yaitu mereka juga memiliki
keistimewaan seni yang berlainan. Setiap badan langit raksasa mempunyai prinsip
kesadaran benar yang berbeda, yang disadari dari prinsip Fa fundamental
"Zhen-Shan-Ren". Dengan demikian sistim badan langit yang berbeda
masing-masing telah mempunyai keistimewaan yang khas dan unik dari perangkat
sistimnya sendiri, secara kongkrit terwujud dalam struktur langit dan buminya,
tata lingkungan, bentuk mahluk kehidupan, tata-rias kehidupan, gaya bangunan,
bentuk penampilan flora dan fauna dan lain-lain, mereka semua mempunyai cara
untuk menampilkan keindahan yang positif, yang khas dan unik dari diri sendiri,
serta cara mengekspresikan persahabatan dan budi kebaikan. Begitu banyak
kemujuran dalam perangkat sistim alam semesta diturunkan ke tempat manusia ini,
secara dasar terdapat bentuk penampilan dari dua buah sistim kehidupan tingkat
rendah, termasuk kesenian timur dan barat. Namun didalam badan cakrawala yang
maha besar tidak sebatas ini saja, yang saya katakan adalah, yang diturunkan
ketempat manusia hanya dua macam ini.
Berbicara mengenai dua macam sistim kesenian
manusia ini, didalam kebudayaan bangsa timur dan barat masing-masing juga telah
mengalami proses pewarisan beberapa ribu tahun, akan tetapi gaya dari kedua
macam seni sungguh jauh berbeda, dalam metode teknik, cara penampilan,
penghayatan dan pengamatan semuanya juga berbeda. Kesenian Tiongkok didalam
proses pewarisannya, sekali mulai telah mengukuhkan sebuah kebudayaan yang semi
Dewa, dapat dikatakan separuh dari titik beratnya tidak diletakkan pada
permukaan manusia, melainkan ditekankan pada daya tarik spiritual dan makna
yang terkandung, oleh sebab itu termasuk seluruh kebudayaan juga mempunyai
keistimewaan semacam ini pada penampilannya, terutama di bidang seni lukis,
tidak terlalu menitik beratkan pada penampilan detil di permukaan, lebih
menitik beratkan pada penampilan maksudnya, menampilkan kandungan maknanya.
Sedangkan kesenian barat juga diturunkan oleh Dewa kepada manusia, akan tetapi
titik beratnya diletakkan pada kebudayaan permukaan manusia, menonjolkan
ketrampilan dari keunggulan metode teknik, keakuratan, kehalusan, dan
kemiripan, titik berat penampilannya diletakkan pada penampilan teknik dari tingkat
permukaan dimensi manusia, dengan demikian dalam penampilannya terhadap
permukaan benda di bidang karya seni lukis niscaya akan sangat halus dan
akurat, oleh sebab itu gaya kesenian Barat dan Tiongkok adalah dua jalan yang
berbeda. Didalam proses perkembangannya, kesenian Barat adalah diwariskan dari
peradaban sebelumnya. Sesungguhnya kesenian Barat didalam beberapa kali
peradaban sebelumnya selalu berkelanjutan dengan mempertahankan suatu cara
akademis, ada sekolahan, ada teori, ada latihan yang formal, maka dia terus
saja menempuh jalan yang demikian. Sedangkan kesenian Timur didalam
kelanjutannya, selalu diwariskan di kalangan rakyat, diwariskan diantara kaum
cendekia, para tukang dan orang pencari Tao ( jalan kebenaran), tidak ada teori
yang sistimatis, tidak ada sekolahan, tidak ada latihan yang formal, sepenuhnya
mengandalkan pengalaman pribadi untuk mengekspresikan karyanya, terutama karya
pahatan. Berhubung ciri kebudayaan orang Tionghoa, maka lukisan dan pahatan
yang ditampilkan pada dasarnya juga adalah sifat kebudayaan orang Tionghoa yang
sedang berperan, dengan tanpa disadari yang ditampilkan adalah maksudnya.
Dilihat secara demikian, perbedaan pada teknik penampilannya cukup besar. Bila
ditinjau dengan berpijak pada paling permukaan manusia, kesenian Barat dalam
bidang teknik memang sangat teliti, dalam hubungan antara gelap dan terang,
komposisi dan perspektif dituntut harus akurat, terutama komposisi tubuh
manusia, ditampilkan dengan sangat akurat. Sedangkan dalam seni lukis Tiongkok
zaman dahulu, karena dia tidak memiliki teori yang sistimatis dan penelitian
yang khusus pada bidangnya, maka menyebabkan tingkat akurat dari komposisi
benda di paling permukaan yang ditampilkan jadi berkurang.
Perjalanan seni selalu dari masa awal hingga mencapai
puncaknya lalu kembali menurun, segenap kebudayaan manusia juga demikian arah
perjalanannya. Karakter alam semesta
"terbentuk-bertahan-rusak-musnah" dari masa lalu, segala sesuatu dari
manusia juga berada didalamnya, oleh sebab itu setibanya moralitas manusia
sudah tidak benar, segala apapun juga tidak benar, tentu akan dimulai lagi yang
baru, bagi manusia dapat dikatakan adalah kiamat, segalanya telah berakhir,
segalanya akan mulai lagi yang baru, berjalan lagi menuju puncaknya lalu
kembali menurun lagi, berputar demikian berulang-ulang.
Seni lukis Tiongkok zaman dahulu berhubung tidak
ada penelitian dan studi kejuruan yang sistimatis, dalam hubungan perspektif
terhadap tubuh manusia dan benda, secara dasar tidak dikuasai dengan akurat.
Setelah akhir dinasti Qing, ada banyak orang yang menekuni seni lukis Tiongkok
juga telah memiliki dasar ketrampilan dari teknik dasar seni lukis Barat, hasil
karyanya telah menjadi akurat pada bentuk luar permukaannya, telah menghasilkan
sejumlah karya yang demikian. Tetapi setelah sampai masa akhir-akhir ini,
terutama sampai dua puluh tahun lebih belakangan ini, Tiongkok juga dipengaruhi
oleh bentuk kesadaran modern, hasil karya juga makin lama semakin tidak pantas.
Konsep adalah berubah seiring perubahan kesadaran manusia, jika pikiran lurus
manusia tidak dapat berfungsi sebagai pembimbing utama, sepenuhnya mengandalkan
perasaan dari kesadaran permukaan manusia, dan bukan merupakan pemahaman dari
pikiran yang sejati, tidak dipertimbangkan dengan sadar oleh diri sendiri yang
sesungguhnya, itu sama dengan hilangnya sukma. Kesadaran manusia adalah
terbentuk setelah lahir di permukaan kulit manusia, penampilannya hanya berupa
refleksi bawah sadar terhadap sesuatu hal. Kesadaran tersebut tidak stabil,
dapat berubah setiap waktu, berubah seiring perubahan kondisi lingkup luar dan
situasi masyarakat, jika sepenuhnya mengandalkan hal-hal tersebut akan
kehilangan pikiran pokok, dan juga tidak ada sistim, tidak ada standar, tidak
ada pikiran lurus, tidak ada sesuatu yang benar-benar dari diri sendiri. Benda
yang dihasilkan dibawah kondisi kesadaran yang demikian adalah yang disebut
karya seni modern dan karya seni lukis modern. Saat awal bangkitnya hal-hal
semacam ini, adalah karya-karya yang muncul sejak dini dari aliran impresionis
dan aliran abstrak di barat. Coba kalian amati sejenak benda-benda tersebut
dengan tenang, dijamin merupakan sesuatu yang dihasilkan saat pikiran sejati
manusia seolah tidak eksis dan mengikuti begitu saja konsep permukaan manusia,
tidak sistimatis, tidak standar, tidak beraturan dan tidak berkelanjutan, hal
yang ditampilkan entah apa, tidak memberi kesan indah kepada orang, timbul
mengikuti kesadaran permukaan manusia. Karya-karya yang mereka hasilkan saat
itu terlihat ada yang hidungnya miring, mukanya separuh, sebuah kaki tumbuh di
belakang, begitu mulai benda-benda tersebut adalah dihasilkan saat pikiran
pokok dan pikiran lurus dilepaskan, adalah produk dari anggota tubuh yang
diperintah oleh konsep manusia pasca lahir. Dengan melepaskan kesadaran utama
manusia, membiarkan konsep manusia dari permukaan semaunya memerankan fungsi,
baru dapat menghasilkan benda-benda tersebut. Munculnya benda-benda ini telah
menghancurkan kesenian barat yang hampir adalah paling top dan paling indah
sempurna dari seluruh umat manusia, belakangan ini Tiongkok telah kena
pengaruhnya.
Ini masih merupakan masa awal kesenian modern,
karena disaat konsep manusia makin lama semakin bobrok mengikuti moralitas
keseluruhan masyarakat, konsep itu tidak terhenti disitu saja, dia juga sedang
merosot kebawah. Benda-benda semula dari aliran impresionis dan aliran abstrak,
sama sekali tidak memperdulikan hubungan perspektif yang benar, peralihan yang
suram dan tingkat akurat dari komposisi, makin lama semakin mengejar apa yang
disebut perasaan individu, secara salah beranggapan membiarkan semaunya yang
irasional semacam ini sebagai emansipasi watak pribadi manusia. Ini benar-benar
adalah sedang mengekang watak hakiki, membiarkan semaunya kesadaran pasca lahir
yang tanpa aku dan tanpa diri sejati. Dalam corak warna dilumurkan secara
berat, sepenuhnya adalah semacam perasaan yang membiarkan semaunya konsep tanpa
rasio pikiran yang sadar, sedangkan konsep adalah terbentuk pasca lahir dari
manusia, dia bukan pikiran sesungguhnya dari manusia, dia adalah tidak
beraturan, tidak standar dan tidak sistimatis, maka benda yang dilumurkan itu
juga demikian, terlihat sama sekali tidak serasi. Sampai pada masa belakangan,
dengan mengikuti konsep moralitas manusia yang semakin merosot kebawah, dia
telah memasuki semacam bentuk kesadaran yang lebih rendah, sedangkan kesadaran
rendah semacam ini sudah bukan konsep manusia semata. Disaat pikiran pokok dan
diri sejati seseorang melepaskan kendali pada permukaan manusia, maka mahluk
dari luar akan mengambil peluang untuk masuk. Berkembang hingga tahap demikian
sudah merupakan kesadaran dari luar menguasai otak tubuh manusia, dengan
demikian timbullah beberapa penampilan dalam corak warna yang lebih rendah
suram, lebih gelap, cahayanya juga mendung samar-samar, sepenuhnya merupakan
kondisi mental dari watak manusia yang putus asa. Merosot kebawah lebih lanjut,
ditambah dorongan reputasi dan kepentingan dalam masyarakat, mengejar pelepasan
aku pribadi secara menyeluruh, pada saat ini konsep pasca lahir juga tidak dikehendaki.
Dengan demikian, sebuah batok tubuh yang sama sekali tidak memiliki aku pribadi
telah seratus persen dikendalikan oleh kesadaran dari luar, sedangkan kesadaran
dari luar tersebut kebanyakan juga adalah mahluk dari alam baka, mayoritas
terdiri dari hantu dan roh. Ini juga merupakan perubahan fenomena langit disaat
moralitas manusia tidak benar. Orang yang melukis saat dikendalikan oleh mahluk
alam baka, benda hasil lukisannya terlihat yang ditampilkan adalah alam baka
dan benda-benda dari alam baka. Banyak gambar begitu dilihat adalah menampilkan
dunia hantu, terlihat samar-samar, gelap, kabur tidak jelas, yang disebut tokoh
dalam lukisan juga seperti sosok hantu. Bumi di alam baka, langit di alam baka,
pengalaman semacam ini mengapa manusia merasa bagus? Bukankah ini berarti
pikiran lurus manusia telah tiada? Bukankah ini mendambakan alam baka? Bukankan
ini menandakan kebobrokan parah moralitas manusia? Ini juga hanyalah manusia
telah melangkah menuju satu tingkat dimensi yang lebih rendah dari manusia.
Karena moralitas manusia masih sedang merosot kebawah, sampai hari ini,
kesenian sedang menjadi manifestasi yang sungguh-sungguh dari sifat keiblisan
manusia, kesenian telah menjurus ke arah pelecehan terhadap kesenian yang
sakral, sepenuhnya telah menjadi alat bagi pelampiasan sifat keiblisan, yang
ditampilkan adalah setan, iblis, hantu dan siluman. Seniman sendiri juga
mengakui: semua ini adalah sampah, tapi ditengah apa yang disebut arus seni
justru ini yang paling berharga. Sampah bagaimana dianggap yang paling baik?
Karena konsep manusia sudah terbalik, menganggap sampah adalah paling baik.
Ini adalah sejarah kesenian manusia, saya tadi
telah mengutarakan sebuah proses yang garis besar. Sekarang saya bicarakan lagi
dari kesenian barat. Apakah anda sekalian tahu? Dalam perang dunia ke II
mengapa orang Perancis dibuat menyerah? Apakah orang Perancis tidak mempunyai
kemampuan untuk berperang? Bangsa ini pada tahun-tahun yang lampau bukankah
juga muncul pahlawan seperti Napoleon dan Louis ke-14? Bangsa tersebut bukankah
juga pernah memiliki sejarah yang cemerlang? Sesungguhnya peperangan manusia
dikendalikan Dewa, adalah muncul dengan mengandung tujuan, manusia ingin
memunculkan sesuatu juga tidak diperkenankan. Perancis tidak secara langsung
terlibat peperangan dalam perang dunia ke II, tujuan Dewa adalah ingin
mempertahankan karya seni peradaban manusia kali ini yang hanya ada di
Perancis, itu juga merupakan kesenian dari peradaban manusia kali ini yang
paling cemerlang, paling dapat dibanggakan oleh manusia, yang benar-benar
adalah kesenian manusia yang paling ortodoks dan paling sempurna. Jika
peperangan meletus, karya seni yang tersimpan di gedung Louvre dan Versailles
akan musnah seluruhnya, kesenian di kaki lima kota Paris juga akan musnah. Adalah
Dewa yang ingin meninggalkan sedikit benda tersebut, tujuannya agar manusia
kelak masih mempunyai referensi untuk menemukan kembali kesenian milik manusia
sendiri, pengikut Dafa juga dapat jalan kembali melalui dasar ketrampilan dari
kesenian ortodoks tersebut.
Kesenian barat dalam beberapa kali peradaban di
masa lampau, manusia selalu kembali mencapai kedewasaan dengan cara akademis,
kembali menempuh jalan dari peradaban periode sebelumnya. Tetapi setelah
peradaban periode sebelumnya dimusnahkan, akan muncul masa dimana teknik dasar
tidak dewasa. Anda sekalian dapat melihatnya dari karya seni lukis barat,
misalnya karya sebelum kebangkitan seni dan budaya dengan karya dimasa
kebangkitan seni dan budaya, karya setelah masa kebangkitan seni dan budaya, serta
hasil karya belakang ini, terdapat proses yang demikian. Sebelum kebangkitan
seni dan budaya, dilihat secara keseluruhan, taraf seni dari karya tersebut
sangat tidak dewasa, dalam hal komposisi lukisan, struktur, perbandingan, corak
warna dan lain-lain, anda sekalian juga telah melihat, rasanya sangat tidak
dewasa. Baik itu lukisan maupun ukiran, semuanya tidak dewasa. Tetapi
orang-orang dari benda kebudayaan hasil galian yang berupa sebagian peninggalan
peradaban periode lalu di negara barat, ada sejumlah patung Dewa, juga ada
hasil karya pahatan lainnya dari peradaban Yunani kuno periode sebelumnya,
semua itu adalah hasil karya yang sangat dewasa dan sempurna. Karena adanya
fondasi peradaban kuno ini, kesenian barat dengan cepat melangkah lagi menuju kedewasaan.
Karena ada benda karya sebelumnya dapat dipelajari, diperbandingkan, maka
dengan cepat menjadi dewasa, sampai pada masa setelah kebangkitan seni dan
budaya, munculnya Leornardo Da Vinci dan para seniman, sesungguhnya juga adalah
Dewa dengan sengaja menyuruh mereka membimbing dan mengarahkan manusia untuk
melangkah menuju kedewasaan seni, dan beritahu manusia bagaimana merampungkan
sebuah karya, oleh sebab itu karya mereka disaat itu berpengaruh sangat besar
terhadap manusia. Akan tetapi kesenian modern akhir-akhir ini juga adalah
diatur oleh sebagian Dewa jenis lain, yaitu kelompok dari kekuatan lama yang
sekarang mencampuri pengendalian pelurusan Fa. Mengapa muncul seorang Van Gogh?
Mengapa muncul seorang Picasso? Kedatangan orang-orang tersebut juga mereka
yang mengatur, tetapi berperan negatif, tujuannya ialah disaat moralitas
manusia merosot kebawah, segalanya dari kebudayaan manusia juga bersamaan
dibuat ikut menjadi bobrok. Maka kedua orang ini adalah datang untuk
mengacaukan kesenian manusia, dengan tujuan merusak kesenian manusia,
sepenuhnya datang untuk memusnahkan kebudayaan manusia. Oleh karena pengukuhan
mereka dahulu terhadap fundamen dari apa yang disebut aliran modernis, kesenian
manusia barulah berkembang hingga suatu keadaan hari ini yang bersifat
keiblisan.
Dulu disaat kesenian ortodoks barat diserang oleh
apa yang disebut aliran modernis, kebetulan saat munculnya fotografi. Didalam
perang argumentasi, dalih paling tipikal dari mereka yang disebut aliran
modernis adalah: "Sekalipun kamu menggambarnya lebih akurat, dapatkah
se-akurat hasil foto?" Dengan demikian menyangkal pelukisan benda secara
mirip, secara sungguh-sungguh, secara ortodoks dan standar. Sesungguhnya
kesenian ortodoks merupakan dambaan yang indah dan sempurna yang bermutu tinggi
bagi manusia, adalah tanpa batas. Ruang dimensi kesenian ortodoks bermakna
sangat luas, karena sebuah karya yang sempurna tidak saja terlihat hidup
seperti sesungguhnya, namun juga mengandung pengalaman hidup dan karakter dari
penciptanya sendiri. Hal-hal yang pernah berhubungan dengan pencipta dalam
hidupnya, bermacam pengetahuan dan teknik dari bidang studi berbagai aspek yang
dikuasai dalam kehidupan, semuanya akan terwujud keluar dalam karyanya. Oleh
sebab itu suatu hal yang sama, penyampaian setiap orang dalam karyanya tidaklah
sama, baik dari corak warnanya, ekspresinya hingga taraf penguasaan methode
tekniknya. Karena pengalaman hidup setiap orang berbeda, karakter khas si
pencipta tidak sama, semua ini akan membuat karyanya terdapat perbedaan.
Lagipula yang ingin ditampilkan adalah jagat raya dan kehidupan dari taraf
tingkat yang lebih tinggi, hingga manifestasi anggun dari Dewa dan lingkup
dunia Dewa, maka itu adalah jalan besar nan cemerlang yang tiada batas. Acap
kali seniman yang pandai melukis dan memahat, berhubung pikirannya mayoritas
dicurahkan pada kesenian dari dirinya, maka kebanyakan tidak pandai berdebat
dalam bahasa. Sedangkan mereka yang tidak pandai melukis dan memahat malah
pandai berbicara, ucapannya semua adalah kata paksaan dengan dalil yang
menyimpang, menggunakan argumen kesungguhan asli dari fotografi telah
menggulingkan kesenian ortodoks, lambat laun telah melangkah menuju ke taraf
yang sekarang ini. Tentu saja, saat mulanya ingin menggulingkan kesenian
ortodoks, seorang yang sama sekali tidak mengerti seni lukis, tidak menguasai
seni lukis tentu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka saat mulanya beberapa
tokoh representatif dari aliran modernis itu juga telah dibekali penguasaan
teknik dasar sewaktu masa kanak-kanaknya, dengan demikian baru akan lebih
membingungkan orang-orang di dunia.
Pada mulanya didalam perang argumentasi perihal
"yang lurus dan yang menyimpang" antara aliran akademi dengan aliran
impresionis dan aliran abstrak, berhubung merosotnya moralitas dan konsep
manusia, telah menyangkal kesenian suci yang sesungguhnya dari manusia,
sedangkan para seniman ortodoks demi bertahan hidup hanya dapat menyisakan
sekelumit ruang gerak, sekarang kesenian ortodoks disebut "aliran
realistis". Dahulu tidak ada sebutan semacam ini. Tujuan Dewa menurunkan
kesenian bagi manusia adalah agar memungkinkan manusia mengekspresikan kebaikan
dan keindahan yang dijunjung oleh manusia, ini akan berdampak positif bagi
moralitas manusia. Berhubung bobroknya moralitas manusia, kesenian manusia yang
ortodoks malah disisihkan keluar dari gedung akademi formal oleh kecenderungan
yang berkembang ke arah sifat keiblisan, kesenian ortodoks demi dapat bertahan
hidup telah menjadi aliran realistis, sebutan realistis adalah demikian asal-usulnya.
Dewasa ini segala apapun dari manusia adalah
demikian melangkah menuju aspek yang berlawanan, apakah kalian merasakan hal
tersebut? Mereka yang tidak pandai melantunkan suara, tidak mengerti teori
musik, tidak memiliki teknik dasar menari, telah menjadi penyanyi dan penari,
seniman yang sesungguhnya malah kehilangan mata pencaharian; bahkan yang pandai
mencukur rambut juga terdesak menjadi kaki lima di pinggir jalan, yang tidak
pandai mencukur malah bertengger di dalam kapsalan yang mewah. Segala sesuatu
dari manusia juga sedang merosot ke arah yang berlawanan, semuanya sedang
melangkah menuju kebobrokan secara begini. Dahulu yang dikejar oleh mereka yang
disebut aliran modernis adalah sesuatu perasaan individu, belakangan telah
melangkah kearah lepas kendali dari aku pribadi, sekarang adalah menyerahkan
tubuh sendiri kepada setan untuk dikendalikan, dengan begini dapatkah
meghasilkan sesuatu yang baik? Ambillah sebuah karya dari apa yang disebut
aliran modernis gantungkan disana dan perlihatkan kepada orang-orang: Oh, kamu
lihat betapa bagusnya lukisan ini. Jika dia tidak mengutarakan, siapapun juga
tidak tahu dimana letak kebagusan yang dia maksud, sedangkan kebagusan yang dia
utarakan adalah sifat keiblisan, dan juga mengandung kenaifan yang menggelikan
terhadap kesenian, pikiran anda jika tidak mengikuti dia masuk kedalam sifat
keiblisan dia itu, anda tidak bakal mengerti yang dia sebut kebagusan itu apa.
Sesungguhnya benda-benda tersebut merupakan sampah yang merugikan bagi manusia.
Tentu saja, banyak orang adalah turut bersorak
mengikuti arus, kebanyakan khalayak umum tidak paham terhadap seperangkat dari
aliran modernis itu. Anda katakan semua ini adalah sampah, mereka yag menekuni
hal-hal tersebut akan mengatakan semakin mirip sampah semakin baik. Anda
sekalian bukankah telah mendengar, di Tiongkok ada seorang yang disebut seniman
menyantap daging mayat bocah, beberapa waktu yang lalu bukankah pernah
diberitakan? Justru adalah mengejar sifat keiblisan baru sampai tahap yang
demikian, semua ini jika terus berkembang apakah tidak menakutkan? Sesungguhnya
tidak perlu dibicarakan lagi akan kemana arah langkahnya kesenian manusia jika
terus berlanjut sedemikian rupa.
Saya bicarakan lagi sejenak apa yang seharusnya
ditampilkan oleh kesenian manusia. Kesenian manusia adalah untuk menampilkan
manusia sendiri? Atau untuk menampilkan lingkungan alam? Atau untuk menampilkan
Dewa? Setan? Harus diketahui, kesenian manusia yang sebenarnya pertama-tama
muncul di istana Dewa. Tujuan lain dari Dewa menurunkan kebudayaan semacam ini
kepada manusia juga agar manusia dapat melihat keagungan Dewa, mempercayai
hukum karma, yang berbuat jahat akan mendapat ganjaran, orang baik akan
mendapat kemujuran, orang yang berkultivasi akan naik menuju surga. Munculnya
kesenian barat, pada awalnya semua berada didalam gereja; pembuatan patung pada
masa awalnya di Timur semuanya hampir adalah patung Dewa, lukisan yang paling
kuno, paling masa awal dari peninggalan di Tiongkok, yang digambar juga adalah
Dewa. Manusia menggambar Dewa apakah ada batasnya? Tentu tiada batas. Alam
semesta yang sangat luas, segala yang ada dalam ruang langit maha besar, disaat
manusia benar-benar mempercayai Dewa, benar-benar menampilkan Dewa, maka Dewa
akan memanifestasikannya kepada manusia. Itu adalah yang paling indah sempurna,
paling suci, juga merupakan dambaan manusia serta tempat tujuan yang paling
indah, penampilan karyanya juga akan tiada batasnya.
Anda sekalian tahu, manusia ingin menggambar Dewa
tentu harus meniru rupa manusia. Ini tidak ada masalah, karena manusia
diciptakan Dewa menurut rupanya sendiri, menggunakan objek manusia sebagai
latihan teknik dasar tidak menjadi masalah, manusia menggambar orang juga bukan
berarti tidak boleh, itu boleh juga, karena bagaimanapun manusia adalah subjek utama
di dunia. Menggambar pemandangan lebih tidak perlu dibicarakan. Akan tetapi,
inti kreasi dari karya seni manusia seharusnya adalah Dewa. Mengapa dikatakan
demikian? Coba anda sekalian pikirkan, manusia mempunyai karma, kalian adalah
pengikut Dafa semuanya tahu, segala yang digambar oleh manusia selalu membawa
unsur-unsur dari pelukisnya sendiri. Dalam karya seorang seniman, segala
keadaan pribadinya beserta segala keadaan dari orang yang dilukis selalu
terbawa didalam lukisan itu. Seorang manusia biasa menggambar sebuah garis,
saya akan tahu orang ini adalah orang apa, dia mengidap penyakit apa, berapa
besar karmanya, keadaan pikirannya, keadaan keluarganya dan lain-lain.
Sedangkan orang yang digambar juga sepenuhnya menampilkan segala pikiran dan segala
unsur yang terbawa oleh tubuhnya didalam lukisan, termasuk besar kecilnya
karma. Siapa saja yang memasang lukisan dari gambar tokoh tersebut dirumah,
maka karma dari tokoh dalam lukisan juga tersebar keluar dari lukisan, benda
seperti ini dipasang di rumah, orang yang memasang itu apakah mendapat
keuntungan? Atau menderita kerugian? Karma dapat tersebar, ia berkaitan dengan
orang tersebut, dengan tiada hentinya tersebar kedalam rumah orang yang
memasang lukisan. Manusia tidak dapat melihat hubungan keterkaitan benda-benda,
sesungguhnya manusia juga dapat merasa tidak nyaman.
Akan tetapi jika manusia menggambar Dewa, coba anda
sekalian pikirkan, Dewa adalah cemerlang, agung, menyebarkan energi yang belas
kasih, adalah bermanfaat bagi manusia, sedangkan orang yang membuat lukisan
atau patung tersebut juga akan mendapat manfaat didalam proses merampungkan
karyanya, bersamaan itu si pembuat didalam mengkreasi karya seni Dewa, juga
dapat tumbuh niat pikiran baik, dengan demikian Dewa masih mungkin membantunya untuk
memperkuat pikiran lurus, menghilangkan karma dan karma pikiran dari tubuh si
pembuat. Karya seperti ini akan bermanfaat bagi orang yang melihatnya,
pandangannya akan terbuka luas, didalam pikirannya akan ada niat baik, dapat
membuat martabat seseorang lebih mulia. Ketika Dewa melihat manusia mempunyai
pikiran lurus, juga akan membantu manusia menjauhkan bahaya dan malapetaka.
Bagi manusia yang manakah berdampak baik? Saya memang suka melihat karya yang
ortodoks itu, langit-langit dan gambar dinding yang berlukisan Dewa, juga
patung yang berpahatan Dewa. Setelah saya melihat selalu merasa manusia masih
ada harapan untuk melangkah pulang, karena karya tersebut sedang menampilkan
keagungan Dewa, sedangkan Dewa yang diatas patung Dewa itu juga benar-benar
mencurahkan kebajikan kepada manusia. Maka dilihat dari perbandingan tersebut,
anda sekalian merasa bukankah kesenian manusia harus dengan menampilkan Dewa
sebagai yang utama?
Tentu saja, kesenian masyarakat modern tidak
sebatas karya lukisan dan pahatan, masih terdapat seni rupa kerajinan tangan,
iklan, busana, kesenian pentas, televisi, perfilman, model produk dan
lain-lain, ada berbagai aspek profesi yang berkaitan dengan seni, yaitu
mempunyai hubungan dengan seni lukis. Namun biarpun profesi apa saja, jika si
pelaku sendiri menanamkan sebuah fondasi yang lurus, anda mengkreasi karya apa
saja, selalu menembus didalam unsur yang lurus, semuanya tentu jadi indah,
semua jadi baik, semua akan bermanfaat bagi manusia. Pasti adalah demikian.
Dibicarakan secara garis besar saya melihat kesenian manusia adalah demikian.
Tadi didalam pembicaraan saya mengenai kesenian
timur dan barat juga termasuk seni memahat, perihal seni memahat, sebenarnya
patung dari timur, asal mula dan proses sejarahnya akan saya utarakan juga,
hanya mengutarakan keadaan dalam peradaban kali ini. Sebelum agama Buddha
menyebar masuk ke Tiongkok, banyak corak gaya karya pahatan mempunyai kaitan
dengan kebudayaan periode sebelumnya (yaitu sebelum banjir besar dalam
sejarah), dengan demikian gaya seninya sama sekali berbeda dengan pasca agama
Buddha menyebar masuk ke Tiongkok. Secara tegas dikatakan, karya pahatan timur
yang mewakili peradaban manusia kali ini seharusnya menampilkan Buddha,
Bodhisatva, dan Dewa dari agama Buddha. Teknik pembuatan patung dari hasil
karya masa awal seperti ini diwariskan dari India, sedangkan teknik pembuatan
patung di India adalah diwariskan dari masa penganutan terhadap Buddha sebelum
agama Buddha India periode kali ini, dan Buddha yang dianut orang India pada periode
sebelumnya juga diwariskan oleh penganut Buddha orang Yunani kuno di Eropa,
karena pada periode yang lebih awal diantara orang Eropa banyak adalah penganut
Buddha, tentu bukan semuanya penganut Buddha, masih ada yang penganut Dewa
lainnya, setelah menyebar masuk ke India, wujud Buddha dan teknik pembuatan
patung juga telah masuk ke India, oleh karena itu teknik pembuatan patung di
Tiongkok pada masa awalnya secara dasar adalah bercorak Yunani kuno. Banyak
patung Buddha dari masa awal yang anda sekalian dapat lihat, lekuk matanya
dalam, tulang alis dan garis bentuk wajahnya adalah sama dengan garis bentuk
orang barat, hidungnya tegak, juga sangat lurus pada posisinya, ini dikarenakan
Yunani kuno telah mewariskan kebudayaan Buddha yang periode lebih awal masuk ke
India, lalu dari India diwariskan masuk ke Tiongkok. Akan tetapi, karena karya
si pembuat patung selalu mengandung unsur dari dia sendiri, maka pembuatan
patung selanjutnya setelah diwariskan masuk ke Tiongkok, wujud Buddha juga ada
sedikit mirip orang Tionghoa. Lambat laun seiring makin lamanya waktu pewarisan
di Tiongkok, perlahan-lahan telah kehilangan unsur kebudayaan Yunani kuno yang
pada masa awalnya diwariskan masuk ke Tiongkok, lambat laun telah melangkah ke
arah yang lebih khas setempat dari Tiongkok. Ini adalah dibicarakan pada
kebudayaan permukaan manusia, penyebab lainnya masih ada. Setelah agama Buddha
menyebar masuk ke Tiongkok, memang benar ada jiwa sekunder dari banyak orang
berhasil kultivasi menjadi Buddha dan Bodhisatva. Tetapi berhubung saat itu di
Tiongkok tidak ada perangkat akademis yang sistimatis, patung pahatan juga
semata merupakan karya dari tukang batu dan orang yang kultivasi Tao, dengan
demikian dibandingkan dengan pemahatan barat terlihat sangat tidak profesional,
pada dasarnya tidak dapat menemukan secara akurat perbandingan skala komposisi
tubuh. Oleh karena itu, banyak patung pahatan dari Tiongkok, bukan merupakan
ciri khas dari karya suatu aliran, tapi dikarenakan oleh tekniknya yang tidak
dewasa.
Begitulah tadi saya telah menggambarkan secara
sederhana dan garis besar mengenai proses perkembangan kesenian umat manusia
beserta asal-usulnya. Kesenian tempo dulu umumnya adalah penampilan terhadap
Dewa, Dewa menurunkan semua ini kepada manusia juga memberi tahu manusia: bahwa
Dewa sedang melindungi manusia, manusia seharusnya berbuat baik, maka akan ada
buah akibat yang baik.
Pada umumnya karya seorang seniman selalu mempunyai
suatu subjek dan tujuan yang ingin ditampilkan, yaitu didalam anda
mengkomposisi lukisan, mengkomposisi dalam pikiran sebuah lukisan yang
bagaimana, apa yang ingin anda tampilkan, semuanya mempunyai makna didalamnya
yang ingin diekspresikan, dapat dikatakan mempunyai jalan ceritanya. Tetapi
manusia modern disaat melihat kesenian ortodoks barat masih terjadi sebuah
masalah, terutama karya seni lukis dimasa kebangkitan seni dan budaya, hanya
melihat cara menggambar dan tekniknya saja. Ini juga hanya dapat dimengerti
oleh orang-orang yang mengerti teknik dasar gambar. Namun sedikit sekali yang
mengetahui apa yang ditampilkan dalam lukisan. Oleh karena itu disaat saya
melihat karya lukisan dan pahatan, praktisi di samping akan bertanya pada saya:
apa yang digambar ini, saya lalu menjelaskan kepada mereka apa yang digambar.
Tentu saja anda sekalian juga orang yang menekuni kesenian, juga mengerti
sangat banyak, akan tetapi kita boleh saja bersama-sama menyelidiki lebih
lanjut. Carilah beberapa lukisan, saya juga mengutarakan apa yang ditampilkan
dalam lukisan, mengapa ditampilkan secara demikian. (tepuk tangan)
Li Hongzhi
21 Juli 2003
0 komentar:
Posting Komentar