MAO ZEDONG
Diambil dari buku Memperhatikan
Kehidupan Massa dan Cara Bekerja, Pustaka Bahasa Asing, Peking, 1953.
MEMPERHATIKAN PENGHIDUPAN MASSA DAN CARA BEKERJA
Tulisan ini adalah sebagian dari kesimpulan yang dibuat oleh Kawan
Mao Tse Tung dalam Kongres Buruh dan Tani Seluruh Tiongkok Ke 2 yang
diselenggarakan pada bulan Januari 1934 di Juikin, Propinsi Kiangsi.
*
ADA dua masalah yang kurang diperhatikan oleh Kawan-Kawan dalam
diskusi. Tentang ini, saya menganggap perlu untuk dibicarakan disini.
Masalah yang pertama ialah masalah penghidupan massa.
Tugas inti kita pada dewasa ini ialah memobilisasi massa luas agar
mereka turut serta dalam perang revolusioner untuk merobohkan imperialis dan
Kuomintang (KMT), memperluas revolusi keseluruh negeri dan mengusir
imperialis keluar dari Tiongkok. Barang siapa memandang rendah terhadap tugas
inti ini, ia bukanlah seorang pekerja revolusioner yang baik. Jika kawan-Kawan
kita dapat meninjau tugas inti itu dengan jelas, dan mengerti bahwa
bagaimanapun juga revolusi harus diperluas sampai keseluruh negeri, maka
sedikitpun kita tidak harus mengabaikan dan memandang rendah terhadap Masalah
kepentingan massa luas yang langsung mengenai dirinja dan Masalah penghidupan
massa. Karena perang revolusioner adalah perang massa, maka hanja dengan jalan
memobilisasi massa dan hanya dengan menyandarkan diri kepada massa, barulah
perang itu dapat dijalankan.
Apabila kita hanya memobilisasi rakyat untuk menjalankan perang,
tetapi sedikitpun tidak menjalankan pekerjaan lain, dapatkah kita mencapai
tujuan untuk mengalahkan musuh ? Tentu saja tidak. Jika kita ingin mencapai
kemenangan, kita harus bekerja lebih banyak lagi. Misalnya: memimpin tani dalam
perjuangan agraria dan membagikan tanah kepada mereka; mempertinggi semangat
tani dalam kerja, agar dapat memperlipatgandakan produksi pertanian; menjamin
kepentingan buruh; mendirikan koperasi; memperkembangkan perniagaan dengan luar
daerah; memecahkan soal-soal pakaian, makanan, perumahan, keperluan sehari-hari
seperti kayu api, beras, minyak dan garam, serta soal kesehatan dan perkawinan
dari massa. Dengan singkat, kita harus memperhatikan semua masalah penghidupan
massa sehari2. Apabila kita memperhatikan masalah-masalah tersebut dan
memecahkannja serta memenuhi keperluan2 massa, maka kita akan sungguh-sungguh
menjadi organisator penghidupan massa, dan massa akan sungguh-sungguh berpusat
disekitar kita dan dengan hangat menyokong kita. Kawan-Kawan, pada waktu
demikian itu, dapatkah kita memobilisasi massa untuk turut berdjuang dalam
perang revolusioner ? Dapat, pasti dapat.
Diantara pekerja-pekerja kita tampak adanya kejadian2 seperti
demikian: mereka hanja membicarakan tentang pengluasan Tentera Merah dan
barisan pengangkut, pemungutan pajak tanah dan penjualan-penjualan obligasi;
tetapi mengenai pekerjaan yang lain, mereka tidak membicarakannya dan juga
tidak mengambil pusing, bahkan mereka tidak mempedulikan semuanya itu.
Misalnya, pada suatu masa, Pemerintah Kota Tingchow hanja memperluas Tentera
Merah dan memobilisasi barisan pengangkut, tetapi sedikitpun tidak mempedulikan
masalah penghidupan massa. masalah-masalah dari massa dikota Tingchow pada
dewasa itu ialah kehabisan kayu api, garam ditimbun oleh kapitalis hingga massa
tidak dapat membelinya, sebagian massa tidak mempunyai tempat tinggal,
kekurangan beras dan harga beras mahal. Inilah masalah-masalah se-hari2 dari
massa rakyat kota Tingchow, dan mereka sangat mengharap bantuan kita untuk
memecahkannya. Tetapi Pemerintah Kota Tingchow sedikitpun tidak mendiskusikan
hal2 ini. Oleh karena itu, maka sesudah diadakan pemilihan baru dalam Kongres
Buruh dan Tani Kota Tingchow, lebih dari pada 100 wakil enggan mengunjungi
rapat dan selanjutnya rapat itupun tidak dapat diselenggarakan lagi; karena
dalam rapat yang sudah-sudah hanya dibicarakan tentang pengluasan Tentera Merah
dan memobilisasi barisan pengangkut, tetapi penghidupan massa samasekali tidak
dipedulikan. Oleh karena itu hasil pengluasan Tentera Merah dan hasil
mobilisasi barisan pengangkutpun sangat kecil. Ini adalah satu macam keadaan.
Kawan-Kawan, barangkali Kawan-Kawan sudah membaca brosur tentang dua
buah desa teladan yang diberikan kepada kamu sekalian. Keadaan didua desa itu
adalah sebaliknja. Pengluasan Tentera Merah didesa Changkang [1] di Propinsi Kiangsi dan didesa Tsaiki [2]
di Propinsi Fukien hebat sekali! Didesa Changkang, 80 dari tiap 100 pemuda dan
pemudi serta orang-orang setengah tua masuk menjadi Tentera Merah; didesa
Tsaiki, 88 dari tiap 100 orang telah masuk Tentera Merah. Penjualan obligasipun
banyak laku: sedjumlah 4.500 yuan obligasi dapat terdjual didesa Changkang yang
hanja mempunjai 1.500 penduduk. Lain2 pekerjaan juga mendapat hasil yang sangat
besar. Apakah sebabnja ini ? Dengan beberapa contoh saja, hal ini akan dapat
dimengerti. Satu setengah kamar dari rumah seorang tani yang miskin didesa
Changkang telah terbakar; dengan segera pemerintah desa menggerakkan massa
untuk mengumpulkan uang dan memberi bantuan kepadanya. Tiga orang kehabisan
makanan; pemerintah desa dan Perkumpulan Saling Membantu mengumpulkan beras
untuk memberi pertolongan kepada mereka. Pada tahun yang lampau, desa Changkang
terancam bahaya kelaparan, pemerintah desa memberikan pertolongan kepada massa
dengan membagi2kannja beras yang didatangkan dari kabupaten Kunglueh [3] yang jaraknja lebih dari 200 li [4] Di desa Tsaiki pekerjaan demikian inipun
dikerjakan dengan sangat baik. Pemerintah desa demikian ini adalah
sungguh-sungguh pemerintah desa teladan. Cara memimpin dari pemerintah2 itu
adalah sangat berlainan dengan cara2 birokrasi dari Pemerintah Kota Tingchow.
Kita harus beladjar dari desa2 Changkang dan Tsaiki, dan menentang pemimpin2
birokratis seperti pemimpin dikota Tingchow itu!
Saya mengajukan kepada Kongres dengan sungguh-sungguh, bahwa kita
harus memperhatikan masalah-masalah penghidupan massa dengan mendalam, dari
masalah tanah dan kerja sampai pada masalah keperluan se-hari2, seperti kayu
api, beras, minjak dan garam. Kaum wanita ingin belajar membajak dan menajak;
siapakah yang diminta untuk mengajarnja ? Kanak-kanak ingin bersekolah; apakah
sekolah rakyat sudah didirikan? Jembatan kayu didepan itu terlampau sempit dan
orang-orang yang berjalan mungkin jatuh; apakah itu tidak perlu dibetulkan ?
Banyak orang dihinggapi penyakit kulit dan jatuh sakit; tindakan apakah yang
harus kita pikirkan? Semua masalah penghidupan massa ini harus dimasukkan dalam
acara kita, dan kita harus mengadakan diskusi, mengambil keputusan,
mendjulankannja dan memeriksanja. Kita harus bertindak agar massa mengerti,
bahwa kita mewakili kepentingan mereka, dan kepentingan kita adalah erat
berhubungan dengan kepentingan mereka. Dengan demikian, supaya berdasarkan atas
hal-hal ini, mereka mengerti tugas yang lebih tinggi yang kita ajukan ialah
tugas perang revolusioner, agar mereka menyokong revolusi, memperluas revolusi
keseluruh negeri, menerima seruan politik kita dan berjuang sampai akhir untuk
kemenangan revolusi. Massa di desa Changkang berkata: "Partai Komunis itu
adalah sangat baik; ia dapat memikirkan segala masalah kami!" Ini adalah
pekerja teladan desa Changkang, pekerja-pekerja desa Changkang yang terhormat!
Mereka dicintai sungguh-sungguh oleh massa luas; seruan mereka untuk
memobilisasi perang telah mendapat sokongan dari massa luas. Inginkah kita
mendapat sokongan dari massa? Apakah kita menghendaki massa mencurahkan sepenuh
tenaganya dalam front perjuangan? Apabila kita menghendaki semua itu, maka kita
harus ber-sama2 dengan massa, menggerakkan kegiatan massa, memperhatikan
kepentingan massa, berusaha sungguh-sungguh untuk kepentingan massa, memecahkan
masalah produksi dan penghidupan massa, soal-soal garam, beras, perumahan,
pakaian dan masalah bersalin; pendek kata, kita harus memecahkan segala masalah
dari massa. Jika kita berbuat demikian, massa luas itu pasti menyokong kita, dan
memandang revolusi itu sebagai jiwanya dan sebagai panji yang termulia. Apabila
KMT menyerang Daerah Merah, maka massa luas itu akan melawan KMT dengan
mati-matian. Hal ini tidak perlu kita sangsikan lagi; bukankah
"pengepungan dan pembasmian" musuh yang ke-l, ke-2, ke-3 dan ke-4 itu
telah sungguh-sungguh kita hancur-leburkan?
Kini KMT menjalankan politik kubunya [5]
dengan mendirikan "sisik kura2" secara besar-besaran. Mereka mengira,
bahwa kubu2 ini adalah benteng baja. Kawan-Kawan, apakah itu betul2 benteng
baja ? Bukan, sedikitpun tidak benar! Perhatikanlah, semenjak beberapa ribu
tahun yang lampau, bukankah benteng-benteng dan kraton-kraton dari raja-raja
feodal itu cukup kuat? Namun sekali rakyat berdiri, robohlah semua itu satu
demi satu. Tsar Rusia adalah kaum berkuasa yang paling bengis didunia, tetapi
ketika revolusi proletariat dan tani pecah, masih adakah Tsar itu? Tidak ada.
Dan benteng bajanja? Roboh. Kawan-Kawan, apakah benteng baja yang sesungguhnja
itu ? Massa, berjuta-juta massa yang menyokong revolusi dengan sepenuh hati.
Ini barulah benar2 benteng baja yang tidak dapat dihancurkan oleh kekuatan
apapun, yang samasekali tidak dapat dihancurkannya. Kaum kontra-revolusioner
tidak akan dapat menghancurkan kita, tetapi sebaliknya kita dapat menghancurkan
mereka. Berjuta2 massa bersatu di sekitar pemerintah revolusioner,
memperkembang perang revolusioner kita, maka dengan demikian kita dapat
membasmi segala kaum kontra-revolusioner dan dapat merebut seluruh Tiongkok.
Masalah yang kedua ialah masalah mengenai cara bekerja.
Kita adalah pemimpin dan organisator perang revolusioner, juga
adalah pemimpin dan organisator penghidupan massa. Mengorganisasi perang
revolusioner dan memperbaiki penghidupan massa adalah dua tugas kita yang
besar. Tentang masalah cara bekerja disini dengan genting sekali terbentang
dihadapan kita. Bukan saja kita harus mengemukakan tugas, tetapi kita juga
harus memecahkan cara mewudjudkan tugas itu. Misalnya, tugas kita ialah
menyeberangi sungai, tetapi dengan tidak adanja jembatan atau perahu kita tidak
dapat menyeberanginya. Apabila soal jembatan atau perahu itu tidak dapat
dipecahkan, maka membicarakan soal menyeberangi sungai itu adalah omong kosong
belaka. Bila masalah mengenai cara2 itu tidak dapat dipecahkan, maka membicarakan
tugas itupun merupakan obrolan belaka. Apabila kita tidak memperhatikan
pimpinan dalam memperluas Tentera Merah dan tidak mempelajari cara2
pengluasannya, meskipun seribu kali kita berteriak-teriak tentang
"pengluasan Tentera Merah", tetapi akhirnja kita tidak akan dapat
mencapainja. Dalam segala pekerjaan lainnja, misalnya penyelidikan sawah,
pembangunan ekonomi, kebudayaan dan pendidikan, dan pekerjaan-pekerjaan di
Daerah Bebas baru dan Daerah Perbatasan, apabila kita hanya mengajukan
tugasnya, tetapi tidak memperhatikan cara-cara pelaksanasn pekerjaan itu; jika
kita tidak menentang cara bekerja yang bersifat birokrasi dan sebaliknya
memakai cara bekerja yang praktis dan kongkrit; jika kita tidak membuang
perintahisme dan sebaliknya memakai cara-cara bekerja yang bersifat
menginsafkan secara sabar, maka segala tugas itu tidak akan dapat
diwudjudkannya.
Kawan-Kawan di kabupaten Hsinkuo telah menciptakan pekerjaan yang
terbaik, maka mereka patut kita puji sebagai pekerja teladan. Begitupun
Kawan-Kawan dibagian timur laut Propinsi Kiangsi. Mereka juga mempunyai ciptaan
yang sangat baik; mereka juga adalah pekerja teladan. Kawan-Kawan di Hsinkuo
dan di bagian timur laut Kiangsi itu semua dapat menghubungkan penghidupan
massa dengan perang revolusioner, dan mereka dapat ber-sama2 memecahkan
masalah-masalah cara bekerja dan tugas revolusi. Mereka mengerjakan
pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, mereka memecahkan masalah-masalahnya
dengan sangat cermat; terhadap revolusi, dengan sungguh-sungguh mereka telah menjalankan
kewajibannya, dan mereka adalah pemimpin dan organisator perang revolusioner
yang baik, juga pemimpin dan organisator penghidupan massa yang baik. Selain
dari pada itu, juga Kawan-Kawan disebagian tempat seperti di-kabupaten2
Shanghang, Changting, Yungting dll. di Propinsi Fukien; di Sikiang dan
lain-lain tempat di Propinsi Kiangsi Selatan; disebagian tempat
di-kabupaten-kabupaten Tsaling, Yungsin, Kian dan lain-lain di Daerah
Perbatasan Propinsi Hunan dan Propinsi Kiangsi; disebagian tempat dikabupaten
Yangsin di Oaerah Perbatasan Propinsi-propinsi Hunan, Hupeh dan Kiangsi; di
distrik dan desa di banyak kabupaten di Propinsi,Kiangsi, dan ditambah pula
dengan kabupaten Juikin yang langsung berada dibawah pimpinan Pemerintah Pusat
telah mendapat banyak kemajuan didalam pekerjaannya. Mereka itu patut kita
puji.
Diseluruh daerah yang kita pimpin, dengan tidak ragu-ragu lagi
terdapat banyak kader yang aktif dan kawan pekerja yang cakap yang muncul dari
kalangan massa. Kawan-Kawan itu mempunjai suatu kewajiban, ialah harus memberi
bantuan kepada daerah-daerah yang kekuatan bekerjanya lemah dan memberi bantuan
kepada Kawan-Kawan pekerja yang masih belum pandai, agar mereka dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Pada dewasa ini, kita sedang menghadapi
perang revolusioner yang besar. Kita akan menerobos "pengepungan dan
pembasmian" musuh yang secara besar2an itu, dan meluaskan revolusi ke
seluruh negeri. Semua pekerja revolusioner mempunyai kewajiban yang sangat
besar. Setelah Kongres ini, kita harus memperbaiki pekerjaan kita dengan
cara-cara yang praktis, daerah-daerah yang sudah maju harus lebih dimajukan
lagi, dan daerah-daerah yang terbelakang harus menyusul daerah-daerah yang
maju. Kita harus membuat beribu-ribu desa seperti Changkang, berpuluh-puluh
kabupaten seperti Hsinkno. Ini adalah basis kita yang kokoh. Setelah kita
menduduki basis-basis tersebut, maka dari situlah kita dapat menyerang keluar
dan menghancurleburkan "pengepungan dan pembasmian" musuh, dan
merobohkan kekuasan imperialis dan KMT diseluruh negeri.
* * *
Keterangan:
[1] Desa Changkang terletak
dikabupaten Hsinkuo, Propinsi Kiangsi.
[2] Desa Tsaiki terletak
dikabupaten Shanghang, Propinsi Fukien.
[3] Pada dewasa itu kabupaten
Kunglueh, dengan kecamatan Tungku (terletak dibagian tenggara kabupaten Kian)
sebagai pusatnja, adalah salah satu kabupaten di Daerah Merah Propinsi Kiangsi.
Pada bulan Oktober 1931, Kawan Huang Kungluch, Panglima Tentera Merah Ke-3,
telah gugur sebagai pahlawan ditempat tersebut, maka untuk memperingatinja
disana didirikan kabupaten Kunglueh.
[4] Satu li adalah setengah km. (Penterjemah)
[5] Pada bulan Djuli 1933, dalam
Konperensi Militer di Gunung Lushan, Propinsi Kiangsi, Chiang Kai-shek telah
mengambil keputusan untuk mendirikan kubu2 disekitar Daerah Merah. Keputusan
ini dijadikan taktik militer baru untuk menjalankan "pengepungan dan
pembasmian" yang ke-5. Menurut angka2 statistik, hingga akhir bulan
Djanuari 1934, di Propinsi Kiangsi telah didirikan 2.900 buah kubu'. Kemudian
dalam perang melawan Tentera Ke-8 dan Tentera Ke-4 Baru di Tiongkok, kaum
agresi Jepang juga menggunakan politik kubu Chiang Kai-shek itu. Menurut
strategi perang rakyat dari Kawan Mao Tse-tung, politik kubu yang
kontra-revolusioner itu dapat dihancurkan dan dikalahkan seluruhnya. Ini telah
dibuktikan dengan nyata sekali oleh kejadian-kejadian didalam sejarah.
0 komentar:
Posting Komentar