Ust. H. Miftah Fauzi Rakhmat
Kita awali pagi 10 dzulhijjah dengan memanjatkan
syukur ke hadirat ilahi. Puji bagi dia, yang telah memanjangkan umur
kita, yang telah memberikan kita tambahan usia, sehingga ‘id, hari raya
demi hari raya, kita lalui dalam limpahan nikmat-Nya yang tak terhingga.
Puji bagi dia, yang telah mempercayai kita, untuk mengelola setiap
detik dan tarikan nafas dalam hidup kita, dengan harapan setiap detik
akan mendekatkan kita kepada Tuhan,...
Senin, 22 Oktober 2012
Minggu, 29 Juli 2012
19.26
No comments
Di
dalam ayat-ayat Alqur’an maupun sunnah nabi yang merupakan sumber utama ajaran
islam, terkandung nilai-nilai universal yang menjadi petunjuk bagi kehidupan
manusia dulu, kini dan akan datang. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai
kemanusiaan, keadilan, kemerdekaan, kesetaraan dan sebagainya. Berkaitan dengan
nilai keadilan dan kesetaraan, Islam tidak pernah mentolerir adanya perbedaan
atau perlakuan diskriminasi diantara umat manusia. Berikut ini beberapa hal yang
perlu diketahui mengenai kesetaraan jender dalam Al-quran.
1. Apa yang...
00.46
No comments
Oleh Yasraf
Amir Piliang
TULISAN Rizal Mallarangeng di
Harian Kompas (19 Januari 2000) yang berjudul Konflik Maluku dan
Reorientasi Ilmu Sosial secara menarik menyoroti tentang peran ilmuwan
sosial dalam berbagai peristiwa konflik yang terjadi di Tanah Air akhir-akhir
ini, khususnya konflik Ambon.
Ia menyimpulkan bahwa peran ilmuwan
sosial tersebut sangat timpang, yaitu terlalu terperangkapnya mereka di dalam
retorika-retorika...
Kamis, 26 Juli 2012
23.26
No comments
Memilih "Kiai Makshum"
Kalau
begitu Anda sering dong, bersilaturahim ke para kiai? Bagaimana Anda menyaring
sebegitu banyaknya macam kiai. Misalnya, bagaimana cara Anda memilih antara
"kiai makshum" dengan "kiai kadonyan"?
Tidak
ada kiai yang ma'shum. Hanya Nabi yang ma'shum. Yang ada paling kiai konsisten,
lumayan konsisten, kurang konsisten, tidak konsisten, atau tidk ada kaitannya
dengan konsisten atau tidak.
Ada
anggapan bahwa shalawatan yang Anda kerjakan bersama teman-teman Hamas
(Himpunan Masyarakat Shalawat) itu hanya romantisme saja,...
Senin, 23 Juli 2012
21.40
No comments
Enam tahun kemudian, ayahnya
dicopot dari posisinya sebagai pegawai dan dijebloskan di penjara karena
dituduh korupsi, sehingga Antonio bersama ibunya harus perpindah ke kota lain
dan hidup mereka menjadi agak sulit. Selama masih anak, dia jatuh dan menjadi
cacat, dan seumur hidup dia kurang sehat.
Sewaktu mahasiswa di Cagliari
dia menemui golongan buruh dan kelompok sosialis untuk pertama kalinya. Tahun
1911 dia mendapatkan beasiswa untuk belajar di Universitas Turino. Kebetulan
sekali Palmiro Togliatti, yang kelak menjadi Sekertaris Jendral...
Langganan:
Postingan (Atom)