STRUKTURALIS ADALAH METODOLOGI
Manusia dan arbate nature-nya (alam) memiliki hubungan yang
melahirkan culture (budaya). Culture melahirkan scap idea (karsa) dan karya.
Manusia yang optimal dan seimbang karsa dan karyanya adalah manusia ideal.
Di dalam msyarakat terdapat struktur kehidupan yang
terbagi kepada STRUKTUR ATAS (dominan) dan STRUKTUR BAWAH (subdominan). Kaum dominan
meliputi para dewa dan raja. Sedangkan kam subdominan adalah rakyat. Sistem
struktur masyarakat yang terbagi dua tersebut biasanya membentuk hubungan yang
bersifat oposisi (binari). Hubungan binari adalah hubungna dua buah kutub yang
dibedakn seperti hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan
alam dan lain-lain. Hubungan ini melahirkan strukturalis.
Struktualis membagi budaya kepada high culture (budaya
tinggi) dan low culture (budaya rendah). Budaya-budaya ini melahirkan sistem
yang memua norma-norma, adfat istiadat, aturan, strata, etika, etiket yangbila
ditaati oleh masyarakat maka mereka akan mendapatkan reward (ganjaran). Sistem
ini adalasistem pengetahuan yang bersumber dari GODs/GODESS. GODs/GODESS inilah yang melindungi siste
pengetahuan dan norma tersebut. Pengetahuan kemudian menitis (turun) kepada
kelompok atas (para rahi, pendeta, nabi, penguasa adat, dukun, wali, dll.).
Sistem pengetahuan yang telah diwarisi oleh kelompok
atas tersebut dilidungi atau diselimuti oleh sebuh aturan/sistem yang idak
bisa/boleh diketahui orang umum. Artinya terdapat wilayah-wilayah yang tidak
boleh dilanggar oleh struktur masyarakat. Jika dilanggar maka akan terkena
sangsi dari penguasa sisem. Aturan ini diterapkan dengan menggunakan TOTEM
(simbol) yang sifatnya mengASOSIASI dan mengDERIVASI (munurun ke tingkat yang
lebirenadh). Sistem yang melindingi ini disebut MYTHOS. Jadi mitos adalah
sistem tanda an dinformasikan kepada masyarakat supaya diikuti oleh masyarakat.
Budaya (hubungan manusia dengan nature) mengahsilkan: 1)
hubungan Binari/Oposisi, 2) hubungan Tanda.
STRUKTURALIS
berasal dari sistem/struktur BAHASA (Ferdinan de Sausur).
Strukturalis adala
metoe pendekatan teks-teks da praktik.
Menurut Sausur,
sturukturalis membahas sistem Bahasa da Makna.
1)
Sistem/ Struktur Bahasa
Sistem bahasa terdri
dai Langue dan Parole. Langue adalah tata bahasa yang bersifat umum/baku.
Parole adalah tata bahasa yag bersifat khusus/personal. Langue dan Parle
menghasilkan SIGN SYSTEM (sistem tanda). Seperti CHESS GAME (catur), Langue
adalah Bidang papan catur dan bidak-bidaknya, sedangkan Parole adalah individual
style-nya (gaya
permainan tiap orang). Sehingga nanti akn terbentk kaitan antara bahasa dan
gesture (tubuh).
Langue da parole membentuk aturan yang HOMOGENITAS (disepakti
bersama) sebagai struktur yang alamiah (underliying/bawaan). Kemudian melahirkan
HETEROGENITAS (keragaman), dan keragaman melairkan UNIQUE (keunikan). Langue
dan parole menciptaka aturan. Atura hanya dapat berarti jika diPRAKTEKkan dan
diMANIVESTASIkan.
Masyarakat memiliki kultur dan bahasa yang membenuk SIGN SYSTEM
untumenentukan MAKNA.
2)
Makna
Makna adalah hasil dari praktik dan merelasikan hubungna
oposisi-oposisi a kombinasi dalam suatu struktur bawaan.
BAHASA adalah kumpulan tanda-tanda yang terbagi kepada SIGNIFIER
(petanda) da SIGNIFIED (penanda).
SIGN adala tanda/objek realitas suatu benda.
SIGNIFIED adalah konsep mentaltentang objek realitas.
SIGNIFIER adalah simbol objek relitas yang berupa ucapan atau
tulisan.
![]() |
|||
![]() |
|||
Kita hidup dalam sebuah komunitas bahasa. Bahasa mnuncul dari saling
keterkaitan astu sama lain (comot sana
comot sini). Relasi antara penanda da petan sifatnya ARBRITER (konvensi).
Dengan bahasa kita dapat:
- memugkinkan kita mengonsep dunia denganragam cara
- strukturalis mempelajari praktek kebudayn denan menciptakan analogi-analogi
- setiap Performance (tingkah laku) dari bahasa atau sistem budaya berasala dari struktur/ sifat bawaaan (UNDERLIYING)
- makna adalh hasil perbedaan-perbedaan ketika merelaskan sistem bahasa daripada sebagai hasil hubungan alamiah antara signifier and signified.
- sistem bekerja melalui perbedaan dalam hubungan yang kontras dan binari
- sebenarnya bahasa tidak pernah menerangkan realitas yang sudah ada, tetapi memenuk dan mengatur perasaan kita tentang realitas.
Maka muncullah ilmu FILOLOGI (sejarah filsafat).
Pembahasannya adalah:
- apakah MAKNA merupakan struktur tertingi dari bahasa?
- ataukah MAKNA hanya merupakan permainan bahasa?
SRUKTURALIS menurut Leim Straus adalah metodologi tentang teks.
Strukturalis mempelajari:
- semiologi
- struktur tanda
- sistem relasi oposisi
Kebudayaan adalah teks yang bisa dibaca.
Strukur masyarakat atas dan bawah dilingkupi oleh sebuah sistem
pengetahuan yang dianggaptabu olehwarga. Sistem pegetahuan yang tabu ini
disebut MITOS. Yangbersifat analogi dan aksiomatik.
POST STRUKURALIS
Post strukturalis adalah faham yang mengritik tapi menguatkan faham
strukturalis.
Post strukturalis dikomandoi oleh POLAND BARTES.
Faham ini mengunghkapkan :
Sebuah SIGN (tanda) dengan SIGNIFIER dan SIGIFIED-nya memiliki makna
DENOTATIF. Tetapi kemudian SIGNIFIER dari SIGN itu dapat mncul sebagai SIGN
baru yan memiliki SIGNIFIER dan SINIFIED tersendiri. SIGN baru yan merupakan
turunan dari SIGN sebelumya ini memiliki makna KONOTATIF. Demkian seterusnya,
setiap SIGNIFIER dar SIGN baru dapat uncul sebagai SIGN baru lagisesuai dengan
tafsiran terhadap makna SIGN tersebut. Makna kooatif dari sign itu sanant
tergantung pada para penafsirnya Sehingga, karena mitos terdridari sistem
tanda, sesdagkansistem tanda maknanya ternanya tergantung pada ppenafsir, maka
mitos pada hakikatnya tergantung pada para penafsir. Artinya, MITOS
dalamstrukturalis adalah esuatu yang dapat diciptakan atau DIPRODUKSI dan
DIKONSUMSI. Yang bertindak sebagai produsen adalah keompok RULER atau CLASS
OTORITY (pemegang otoriatas). Konsumennya adalah kelompok RULED atau CLASS
MINORITY (kaum minoritas).
Mitos dalam strukturalis bisa beragam adlam sebuah sistem
sosial—sistem yang mengatur masyarakat—karena adanya interpretasi individu yang
berbeda tentang mitos yang ada di masyarakat.
Mitos bekerja sebagai sistem bahasa untukmengenal unit/sistem
penanda dan petanda, tapi adlam bentuk MORFEM (bentuk kata yang terkecil yan
memberikan makna berbeda) dan FONEM (susunan.bunyi kata yang terkecil yang
memberikan arti berbeda).
Post Strukturalis memandang bahwa :
ü Mitos tersusun dari adanya HUBUNGAN OPOSISIONAL
ü Yang bekerja dalam mitos adalah STRUKTUR DOMINAN
ü Mitos dapat DIPRODUKSI dan DIKONSUMSI
ü Mitos bericara tentang norma-norma ADI LUHUNG (tinggi)
ü Mitos menjadi IDEOLOGI
Karena mitos sifatnya dapat diproduksi maka mitos merupaka produk
KAPITALIS—Rule Class (Bartes).
Yang diangkat leh budaya strukturalis adalah OPOSISI BINER.halini
mengilhamifaham POST MODERNISME untuk melihat sisi-sisi yang tidak dilihat oleh
budaya.
Maka muncullah udayayang bersifat SUBALTERN, SUBCULTURE dan
SUBVERSIF.
Dari sinilah CULTURE SUDIES mempelajari tentan TEKS yang berkembang
menjadi DISCOURSE (wacana). Nantinya culture studies akan membahas mengenai
WACANA.
0 komentar:
Posting Komentar